Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya bertekad melakukan tanam padi secara serentak untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.
Tanam padi serentak yang akan dilakukan pada musim tanam gadu di Kabupaten Aceh Barat Daya itu ditandai dengan musyawarah turun ke sawah yang dibuka langsung bupati setempat Jufri Hasanuddin, Kamis (26/2).
"Musyawarah sebelum turun ke sawah merupakan salah satu upaya membangun persamaan persepsi petani dalam menyelesaikan persoalan sektor pertanian," katanya.
Jufri mengatakan penanaman padi secara serentak banyak keuntungan yang akan diperoleh salah satunya dapat mengurangi serangan hama untuk komoditas tersebut.
"Kami terus mengimbau kepada seluruh petani di Aceh Barat Daya dapat menerapkan sistim tanam serentak untuk padi," katanya.
Ia mengatakan untuk mendukung gerakan tanam serentak tersebut, Pemerintah Aceh Barat Daya akan membangun sarana irigasi yang dialokasikan melalui APBA dan APBN.
Musyawarah turun ke sawah tersebut turut dihadiri Komandan Kodim 0110 Aceh Barat Daya Letkol Inf Suhartono, Kepala Kepolisian Resor Aceh Barat Daya AKBP Budi Samekto SIK, Kepala Kejaksaan Negeri Blangpidie Umar Z.
Menurut Bupati Jufri, keterlibatan TNI dalam bidang pertanian merupakan wujud kebersamaan antara TNI dan rakyat.
Bupati berharap para petani tidak terpengaruh dengan berbagaiisu dan ulah berbagai kelompok yang ingin menghambat pembangunan dan kemajuan masyarakat.
Sementara itu Dandim 0110 Aceh Barat Daya Letkol Inf Suhartono mengatakan pencapaian ketahanan pangan nasional juga menjadi bagian dari tugas TNI.
Ia mengatakan hal tersebut sesuai dengan keputusan Pemerintah Pusat yang diperkuat dengan adanya kerja sama antara TNI dengan Kementerian Pertanian yang selanjutnya diteruskan ketingkat kabupaten, kecamatan dan desa.
Kerja sama tersebut diharapkan produksi komoditas pertanian akan terus meningkat dan swasembada pangan bisa dipertahankan.
Data Dinas Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Barat Daya menyebutkan luas sawah produktif di kabupaten itu mencapai 9.755,44 hektare.
Tanam padi serentak yang akan dilakukan pada musim tanam gadu di Kabupaten Aceh Barat Daya itu ditandai dengan musyawarah turun ke sawah yang dibuka langsung bupati setempat Jufri Hasanuddin, Kamis (26/2).
"Musyawarah sebelum turun ke sawah merupakan salah satu upaya membangun persamaan persepsi petani dalam menyelesaikan persoalan sektor pertanian," katanya.
Jufri mengatakan penanaman padi secara serentak banyak keuntungan yang akan diperoleh salah satunya dapat mengurangi serangan hama untuk komoditas tersebut.
"Kami terus mengimbau kepada seluruh petani di Aceh Barat Daya dapat menerapkan sistim tanam serentak untuk padi," katanya.
Ia mengatakan untuk mendukung gerakan tanam serentak tersebut, Pemerintah Aceh Barat Daya akan membangun sarana irigasi yang dialokasikan melalui APBA dan APBN.
Musyawarah turun ke sawah tersebut turut dihadiri Komandan Kodim 0110 Aceh Barat Daya Letkol Inf Suhartono, Kepala Kepolisian Resor Aceh Barat Daya AKBP Budi Samekto SIK, Kepala Kejaksaan Negeri Blangpidie Umar Z.
Menurut Bupati Jufri, keterlibatan TNI dalam bidang pertanian merupakan wujud kebersamaan antara TNI dan rakyat.
Bupati berharap para petani tidak terpengaruh dengan berbagaiisu dan ulah berbagai kelompok yang ingin menghambat pembangunan dan kemajuan masyarakat.
Sementara itu Dandim 0110 Aceh Barat Daya Letkol Inf Suhartono mengatakan pencapaian ketahanan pangan nasional juga menjadi bagian dari tugas TNI.
Ia mengatakan hal tersebut sesuai dengan keputusan Pemerintah Pusat yang diperkuat dengan adanya kerja sama antara TNI dengan Kementerian Pertanian yang selanjutnya diteruskan ketingkat kabupaten, kecamatan dan desa.
Kerja sama tersebut diharapkan produksi komoditas pertanian akan terus meningkat dan swasembada pangan bisa dipertahankan.
Data Dinas Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Barat Daya menyebutkan luas sawah produktif di kabupaten itu mencapai 9.755,44 hektare.