Meulaboh (ANTARA Aceh) - Sebagian mahasiswa korban tsunami di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh menyudahi aksi kumpul koin untuk mengembalikan bantuan Negara Australia senilai Rp13 triliun yang pernah diberikan untuk korban tsunami Indonesia.
"Setekah semua koin yang terkumpul kari ini diserahkan kepada KAMMI, maka pengalangan dana untuk sementara dihentikan dulu, semoga kekurangannya dapat dibantu pemerintah,"kata Koordinator Posko Aceh Barat Rahmad Ojer di Meulaboh, Senin.
Disela-sela menyerahkan koin kepada pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) wilayah Aceh Barat dia menyampaikan, ada Rp732.000 koin yang terkumpul beserta emas beberapa gram dalam sepakan ini, masyarakat Aceh malu apabila tidak mengembalikan bantuan negeri Kangguru itu.
Rahmad menyampaikan, dengan dihentikan pengalangan koin tersebut bukan berarti korban tsunami sudah memaafkan pernyataan resmi disampaikan Perdana Menteri Australia Tonny Abbot yang membuat rakyat Indonesia khususnya korban tsunami sakit hati.
Meskipun petinggi negeri Kangguru tersebut meminta maaf, akan tetapi koin yang sudah terkumpul tetap akan diberikan kepada Duta besar Negara Australia melalui organisasi KAMMI Aceh.
"Saya sebagai salah satu korban tsunami belum bisa memaafkan Tonny Abbot meskipun dia minta maaf, korban tsunami akan terus mendukung siapapun yang membantu mengumpulkan koin untuk mengembalikan bantuan Australia,"tegasnya.
PM Australia Tonny Abbot dalam sebuah pernyataan resminya mengaitkan polemik eksekusi terpidana mati duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dengan bantuan diberikan senilai 1 miliar dolar atau setara Rp13 triliun dalam masa rehab rekons pascatsunami 2004 yang meningalkan sejarah Indonesia menangis.
Perwakilan KAMMI Aceh Dedi Suriaman yang menerima koin dari posko Aceh Barat ini menyatakan, kesatuannya akan terus melakukan pengalangan dana untuk mengembalikan bantuan Australia yang berbekas pada sakit hati masyarakat korban tsunami Aceh.
"Hampir seluruh Kabupaten/kota di Aceh sudah menyerahkan koin kepada KAMMI Aceh untuk disalurkan sekaligus, bersama teman-teman KAMMI Aceh terus melakukan jemput bola,"katanya menambahkan.
"Setekah semua koin yang terkumpul kari ini diserahkan kepada KAMMI, maka pengalangan dana untuk sementara dihentikan dulu, semoga kekurangannya dapat dibantu pemerintah,"kata Koordinator Posko Aceh Barat Rahmad Ojer di Meulaboh, Senin.
Disela-sela menyerahkan koin kepada pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) wilayah Aceh Barat dia menyampaikan, ada Rp732.000 koin yang terkumpul beserta emas beberapa gram dalam sepakan ini, masyarakat Aceh malu apabila tidak mengembalikan bantuan negeri Kangguru itu.
Rahmad menyampaikan, dengan dihentikan pengalangan koin tersebut bukan berarti korban tsunami sudah memaafkan pernyataan resmi disampaikan Perdana Menteri Australia Tonny Abbot yang membuat rakyat Indonesia khususnya korban tsunami sakit hati.
Meskipun petinggi negeri Kangguru tersebut meminta maaf, akan tetapi koin yang sudah terkumpul tetap akan diberikan kepada Duta besar Negara Australia melalui organisasi KAMMI Aceh.
"Saya sebagai salah satu korban tsunami belum bisa memaafkan Tonny Abbot meskipun dia minta maaf, korban tsunami akan terus mendukung siapapun yang membantu mengumpulkan koin untuk mengembalikan bantuan Australia,"tegasnya.
PM Australia Tonny Abbot dalam sebuah pernyataan resminya mengaitkan polemik eksekusi terpidana mati duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dengan bantuan diberikan senilai 1 miliar dolar atau setara Rp13 triliun dalam masa rehab rekons pascatsunami 2004 yang meningalkan sejarah Indonesia menangis.
Perwakilan KAMMI Aceh Dedi Suriaman yang menerima koin dari posko Aceh Barat ini menyatakan, kesatuannya akan terus melakukan pengalangan dana untuk mengembalikan bantuan Australia yang berbekas pada sakit hati masyarakat korban tsunami Aceh.
"Hampir seluruh Kabupaten/kota di Aceh sudah menyerahkan koin kepada KAMMI Aceh untuk disalurkan sekaligus, bersama teman-teman KAMMI Aceh terus melakukan jemput bola,"katanya menambahkan.