Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal mengatakan pengawasan terhadap makanan harus dirutinkan guna menghindarkan masyarakat dari produk yang mengandung zat berbahaya.
"Pengawasan makanan harus rutin dan berkala dilakukan. Dan ini untuk mencegah pedagang nakal yang menggunakan zat berbahaya di makanan yang dijualnya," kata Illiza di Banda Aceh, Kamis, pada peluncuran aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Obat dan Makanan Aceh (Sipoma).
Aplikasi berbasis website tersebut dibangun atas kerja sama BBPOM Banda Aceh dengan Pemerintah Kota setempat.
Wali Kota mengatakan, Pemerintah Kota Banda Aceh mendukung upaya pengawasan obat dan makanan yang dilakukan BBPOM.
"Pengawasan ini sangat penting guna menjamin makanan yang diperjualbelikan di masyarakat terbebas dari zat berbahaya. Kami mendukung BBPOM melaksanakan tugasnya," kata Illiza.
Menyangkut dengan aplikasi Sipoma, Wali kota mengatakan, itu merupakan kebutuhan masyarakat. Dengan aplikasi tersebut, masyarakat bisa mendapatkan informasi seputar obat dan makanan.
"Kami berharap dengan aplikasi ini pelayanan kepada masyarakat semakin baik dan profesional. Kami juga mengingatkan aplikasi ini haruslah terbarukan setiap saat," kata Wali Kota.
Kepala BBPOM Banda Aceh Syamsuliani mengatakan, aplikasi Sipoma dapat diakses di www.sipoma.net. Aplikasi ini memberikan berbagai informasi mengenai obat dan makanan.
"Masyarakat bisa juga menyampaikan pengaduan terkait obat dan makanan. Kami akan menindaklanjuti setiap pengaduan dari masyarakat," kata dia.
Syamsuliani mengharapkan dengan aplikasi tersebut, pengawasan terhadap obat dan makanan meningkat, sehingga perlindungan pada masyarakat bisa lebih optimal.
"Kami juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Banda Aceh yang mendukung BBPOM dalam melaksanakan tugas mengawasi obat dan makanan di pasaran," kata Syamsuliani.