Blangpidie (ANTARA Aceh) - Petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, mampu memproduksi padi sebanyak 40 ribu ton gabah kering panen setiap panen, karena potensi lahan sawahnya mencapai 8.000 hektare.
"Bila petani mau mengelola dengan baik dalam waktu 3,5 bulan ke depan akan ada produksi padi lebih dari 40 ribu ton gabah kering panen," kata staf ahli Kementerian Pertanian, Mukti Sarjono di Kabupaten Abdya, Kamis.
Mukti Sarjono datang ke Kabupaten Abdya dalam rangka mengikuti peluncuran tanam padi perdana secara serentak bersama Forkopimda Abdya dilahan sawah di Desa persiapan Simpang Gadeng, Kecamatan Babahrot.
Pada musim tanam tahun ini petani Abdya menanam padi di sawah seluas sekitar 8.000 hektare. Artinya, dalam waktu 3,5 bulan ke depan bisa menghasilkan 40.000 ton padi dan bila dikalikan harga Rp4.500/Kg GKP, pendapatannya hampir mencapai Rp200 miliar, katanya.
Ia menambahkan, pada tahun yang lalu Abdya salah satu kabupaten yang lahan sawahnya hanya sekitar 8.000 hektare di sembilan kecamatan, tetapi mampu menduduki peringkat ke-3 seluruh Aceh dalam bidang keahlian tanam padi di sawah.
"Tahun ini memang karena masalah cuaca, sehingga terjadi keterlambatan tanam padi. Tetapi saya kira dengan telah dilakukan tanam serentak pada hari ini bersama dengan Muspida, Insyaallah target penanaman tahun ini terpenuhi," katanya.
Kata dia, untuk terlaksananya program tanam padi serentak di daerah-daerah. Pemerintah pusat khususnya Kementerian Pertanian telah memberikan bantuan yang cukup banyak, baik berupa benih padi unggul, alat mesin pertanian trakktor, hingga alat panen padi dan mesin pompa air.
"Memang kemarin itu ada kendala air makanya pemerintah memberikan mesin pompa air, tetapi sekarang air sudah mulai banyak karena hujan sudah turun saluran irigasi sudah terisi petani sudah bisa mengolah sawahnya," katanya.
Ia berharap agar para petani sawah yang ada di daerah-daerah untuk segera mengoptimalkan lahan persawahan yang ada, karena air untuk membajak sawah sudah mencukupi untuk memanfaatkan sumber daya alam pertanian yang ada.
"Tahun ini Kabupaten Abdya menanam padi seluas 8.000 hektare dengan mengunakan sistem tanam padi serentak, berarti dalam waktu 3,5 bulan ke depan akan ada produksi gabah kering panen lebih dari 40.000 ton di daerah ini," katanya.
Hasil 40.000 ton tersebut dapat digapai oleh Kabupaten Abdya bila petani benar-benar yakin dalam mengoptimalkan lahan persawahan yang ada, apalagi hasil panen sebelumnya mencapai rata-rata 6 ton/hektare.
"Luas lahan sawah di Abdya 8.000 hektare. Jadi, bila dikalikan hasil produksi rata-rata 6 ton/hektare jumlah gabah di kabupaten ini lebih 40.000 ton dan bila harga jual GKP rata-rata Rp4.500/Kg maka hampir Rp200 miliar kita dapatkan dari hasil padi sekali panen," demikian Mukti Sarjono.