Kutacane (ANTARA Aceh) - Mayoritas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, lebih prioritaskan pengecer bahan bakar minyak dibandingkan warga atau pengendara bermotor.
"Seharusnya PT Pertamina mendapat tugas sebagai penyalur, mengetahui tindakan SPBU di sini (Kutacane)," ujar Udin (53), warga Bambel, Kutacane, Aceh Tenggara, Kamis.
Menurutnya, sebanyak empat unit SPBU di wilayah itu tidak boleh semena-mena dengan lebih mengutamakan bahan bakar minyak bagi para pengecer.
Akibat tindakan tersebut, maka SPBU di Kutacane lebih sering tidak melayani masyarakat setempat terutama para pengendara kendaraan bermotor karena kehabisan bahan bakar yang ingin dijual.
Hingga kini, terdapat empat unit SPBU beroperasi di Aceh Tenggara dengan masing-masing di jalan lintas Medan-Kutacane yakni Lawe Desky, Kuning, dan Lawe Kihing, serta jalan lintas Kutacane-Blangkejeren di Kampung Melayu.
"Operasi SPBU di Kutacane kan dari pukul 6.00 Wib, hingga jam 5 sore. Tapi kenapa SPBU cuma operasi paling lama lima jam sehari, setelah itu tutup. Dan beberapa hari kemudian, baru beroperasi lagi," katanya.
"Belum lagi, SPBU tidak batasi pengecer dalam membeli premium. Akibatnya, pengecer tetap buka, sementara SPBU tidak beroperasi dengan alasan kehabisan BBM," tegas Udin.
Fahkri (45), warga di kawasan Lawe Kihing, Kutacane mengaku, pedagang pengecer sudah jelas ambil untung lebih tinggi dari seharusnya diperoleh warga tempatan dengan membeli di SPBU.
"Kami sebagai masyarakat, jelas dirugikan dengan tidak beroperasinya SPBU. Karena pedagang pengencer jual premium rata-rata Rp8 ribu sampai Rp10 ribu per liter," tuturnya.
Dasimah (50), warga Lawe Dua, Kutacane, menambahakan, permasalahan operator SPBU lebih mengutamakan pengecer ketimbang masyarakat di Aceh Tenggara bukan merupakan suatu masalah baru.
"Tahun lalu, juga seperti ini. Kita minta Pertamina wilayah Sumbagut turun langsung menyaksikan hal ini dan menindak SPBU nakal di Aceh Tenggara ini," katanya.
PT Pertamina Marketing Operation Region I Sumbagut menyebut, pihaknya bakal memperbaiki distribusi bahan bakar minyak di SPBU terutama di wilayah Aceh Tenggara.
"Kami usahakan, segera buat pengaturan distribusi BBM pada empat SPBU di Kutacane," tutur Sales Representative Pertamina Wilayah Aceh, Andit.
Pihaknya mengakui, kini terdapat banyak pedangang eceran yang menjual bahan bakar penugasan seperti jenis Premium terutama sepanjang jalan raya lintas Medan-Kutacane, dan lintas Kutacane-Blangkejeren.
Pertamina, menurut dia, tidak pernah memberi prioritas terutama terhadap pedagang pengecer untuk dapatkan BBM dalam jumlah besar di empat unit SPBU setempat.
"Itu, jadi 'concern' (perhatian) kami," katanya.