Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Panglima Laot (lembaga adat laut Aceh) mengemukakan kebutuhan stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, belum memadai dengan tingkat kebutuhan.
Panglima Laot Kabupaten Aceh Utara, Ismail Insya di Lhokseumawe Rabu mengatakan, saat ini jumlah SPBN yang ada di wilayah Aceh Utara hanya satu unit saja, sedangkan kebutuhan pasokan bakar untuk nelayan di daerah itu sangat tinggi.
"Saat ini, SPBN di Aceh Utara hanya satu yang aktif, yaitu di Kecamatan Seunuddon, sedangkan wilayah pesisir di Aceh Utara sangat luas dengan jumlah nelayan yang juga banyak," ujar Ismail.
Lanjutnya, jumlah kawasan pesisir di Kabupate Aceh Utara terdapat di delapan kecamatan, mulai dari Kecamatan Muara Batu, hingga Kecamatan Tanah Jambo Aye, sedangkan jumlah SPBN hanya terdapat di Kecamatan Seunuddon.
"Mengingat luasnya wilayah pesisir, tentu tidak mungkin nelayan yang terdapat di kecamatan lain, mengisi bahan bakarnya ke SPBN yang ada di Senuddon. Oleh karena itu, idealnya setiap kecamatan yang berada di wilayah pesisir Aceh Utara, terdapat satu SPBN," saran Panglima Laot Aceh Utara tersebut.
Lebih lanjut Ismail Insya mengatakan, untuk saat ini, apabila nelayan membutuhkan bahan bakar solar untuk kebutuhan melaut terpaksa harus membelinya di SPBU umum.
Namun, untuk membeli bahan bakar dari SPBU umum tersebut, harus mendapat rekomendasi dari dinas kelautan setempat atau rekomendasi dari panglima laot setempat.
Oleh karena itu, ia mengharapkan kepada pemerintah melalui Pertamina, supaya mendirikan SPBN di setiap kecamatan agar penyaluran bahan bakar untuk nelayan di Aceh Utara dapat berjalan maksimal.
Sementara untuk saat ini, jumlah boat (kapal penangkap ikan) dengan berbagai ukuran di Aceh Utara sebanyak 2.440 unit, kata Ismail Insya.