Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di setiap kecamatan melakukan imunisasi vaksin difteri terhadap siswa sekolah dasar, dalam upaya mengantisipasi terkena berbagai penyakit menular.
Salah satunya seperti di Puskesmas Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Provinsi Aceh yang melakukan suntik vaksin difteri terhadap siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Kota Banda Aceh.
"Hari ini kami melakukan program bulan imunisasi anak sekolah (Bias), yang setiap tahun dua kali dilakukan pada Juni dan Oktober," kata Koordinator Imunisasi Puskesmas Ulee Kareng, Hayatun Wardani di Banda Aceh, Selasa.
Dia menjelaskan, imunisasi itu dilakukan khusus untuk siswa kelas satu, dua, dan kelas lima. Untuk siswa kelas satu mendapatkan imunisasi vaksin campak rubella (MR) dan vaksin difteri tetanus (DT).
Sedangkan untuk kelas dua dan enam, para siswa mendapatkan imunisasi vaksin TD. Kata dia, hal itu dilakukan dalam upaya mencegah para siswa terjangkit berbagai virus penyakit yang kerap terjadi pada anak akhir-akhir ini.
"Yang dianjurkan pemerintah kelas satu, dua, dan enam. Kalau kelas lain belum. Ini kita memberi pelayanan kesehatan kepada anak sekolah dalam mengatasi penyakit menular seperti difteri, campak dan tetanus," kata dia.
Hayatun menyebutkan, seluruh kecamatan yang ada di Kota Banda Aceh akan melakukan program Bias tersebut, hanya saja dalam waktu yang berbeda-beda.
Khusus di Kecamatan Ulee Kareng, kata dia, sebanyak sembilan sekolah yang akan dilakukan imunisasi tehadap siswa.
"Kalau kasus difteri di Banda Aceh ini ada tapi tidak banyak seperti di luar Aceh. Tahun ini di Ulee Kareng hanya sekitar tiga orang (yang terkena difteri)," katanya.
Orang tua murid, Afriyanti mengatakan anaknya duduk di bangku kelas dua. Dia mengizinkan anaknya untuk melakukan suntik difteri, mengingat itu penting untuk mengantisipasi terkena berbagai virus penyakit yang menular.
"Saya selaku orang tua selalu mendukung program-program kesehatan untuk anak di sekolah. Ini juga penting dalam upaya antisipasi anak kita terkena virus penyakit. Apalagi di Aceh kan termasuk banyak juga difteri ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Salah satunya seperti di Puskesmas Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Provinsi Aceh yang melakukan suntik vaksin difteri terhadap siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Kota Banda Aceh.
"Hari ini kami melakukan program bulan imunisasi anak sekolah (Bias), yang setiap tahun dua kali dilakukan pada Juni dan Oktober," kata Koordinator Imunisasi Puskesmas Ulee Kareng, Hayatun Wardani di Banda Aceh, Selasa.
Dia menjelaskan, imunisasi itu dilakukan khusus untuk siswa kelas satu, dua, dan kelas lima. Untuk siswa kelas satu mendapatkan imunisasi vaksin campak rubella (MR) dan vaksin difteri tetanus (DT).
Sedangkan untuk kelas dua dan enam, para siswa mendapatkan imunisasi vaksin TD. Kata dia, hal itu dilakukan dalam upaya mencegah para siswa terjangkit berbagai virus penyakit yang kerap terjadi pada anak akhir-akhir ini.
"Yang dianjurkan pemerintah kelas satu, dua, dan enam. Kalau kelas lain belum. Ini kita memberi pelayanan kesehatan kepada anak sekolah dalam mengatasi penyakit menular seperti difteri, campak dan tetanus," kata dia.
Hayatun menyebutkan, seluruh kecamatan yang ada di Kota Banda Aceh akan melakukan program Bias tersebut, hanya saja dalam waktu yang berbeda-beda.
Khusus di Kecamatan Ulee Kareng, kata dia, sebanyak sembilan sekolah yang akan dilakukan imunisasi tehadap siswa.
"Kalau kasus difteri di Banda Aceh ini ada tapi tidak banyak seperti di luar Aceh. Tahun ini di Ulee Kareng hanya sekitar tiga orang (yang terkena difteri)," katanya.
Orang tua murid, Afriyanti mengatakan anaknya duduk di bangku kelas dua. Dia mengizinkan anaknya untuk melakukan suntik difteri, mengingat itu penting untuk mengantisipasi terkena berbagai virus penyakit yang menular.
"Saya selaku orang tua selalu mendukung program-program kesehatan untuk anak di sekolah. Ini juga penting dalam upaya antisipasi anak kita terkena virus penyakit. Apalagi di Aceh kan termasuk banyak juga difteri ini," kata dia.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019