Ratusan warga di Kemukiman Lampageu, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, menggelar shalat istisqa atau minta hujan menyusul lahan pertanian masyarakat kekeringan.
Shalat istisqa yang digelar di areal persawahan Gampong Lambadeuk, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Kamis, Abi Bukhari, pimpinan pesantren Nurul Fatah.
Kepala Kemukiman Lampageu T Darmawan mengatakan shalat istisqa dilaksanakan karena sudah setahun lebih tidak turun hujan yang bisa mencukupi areal pertanian.
"Kalau hujan ada turun, tetapi debitnya tidak mampu mengairi areal persawahan di Kemukiman Lambadeuk, membawahi empat gampong. Pertanian merupakan mata pencarian utama masyarakar," kata T Darmawan.
T Darmawan mengatakan waktu terakhir masyarakat turun ke sawah pada April 2019. Saat itu, petani Kemukiman Lambadeuk gagal panen. Masyarakat terpaksa beralih menjadi nelayan.
Namun, kata dia, kondisi cuaca dan perubahan ke musim timur juga menyulitkan menangkap ikan, sehingga kini masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Perekonomian masyarakat semakin sulit. Kondisi ini juga diperparah tidak adanya air bersih. Jangankan sumur masyarakat, embung yang dibangun untuk menampung air juga mengalami kekeringan," kata T Darmawan.
Oleh karena itu, T Darmawan mengatakan masyarakat mengharapkan pemerintah turun tangan membantu kesulitan tersebut. Setidaknya ada upaya membantu perekonomian masyarakat.
"Masyarakat di Kemukiman Lambadeuk saat ini kesulitan. Kami mengharapkan bantuan pemerintah mengatasi kekeringan areal persawahan yang menjadi mata pencaharian masyarakat di empat desa di Kemukiman Lambadeuk," kata T Darmawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Shalat istisqa yang digelar di areal persawahan Gampong Lambadeuk, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Kamis, Abi Bukhari, pimpinan pesantren Nurul Fatah.
Kepala Kemukiman Lampageu T Darmawan mengatakan shalat istisqa dilaksanakan karena sudah setahun lebih tidak turun hujan yang bisa mencukupi areal pertanian.
"Kalau hujan ada turun, tetapi debitnya tidak mampu mengairi areal persawahan di Kemukiman Lambadeuk, membawahi empat gampong. Pertanian merupakan mata pencarian utama masyarakar," kata T Darmawan.
T Darmawan mengatakan waktu terakhir masyarakat turun ke sawah pada April 2019. Saat itu, petani Kemukiman Lambadeuk gagal panen. Masyarakat terpaksa beralih menjadi nelayan.
Namun, kata dia, kondisi cuaca dan perubahan ke musim timur juga menyulitkan menangkap ikan, sehingga kini masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Perekonomian masyarakat semakin sulit. Kondisi ini juga diperparah tidak adanya air bersih. Jangankan sumur masyarakat, embung yang dibangun untuk menampung air juga mengalami kekeringan," kata T Darmawan.
Oleh karena itu, T Darmawan mengatakan masyarakat mengharapkan pemerintah turun tangan membantu kesulitan tersebut. Setidaknya ada upaya membantu perekonomian masyarakat.
"Masyarakat di Kemukiman Lambadeuk saat ini kesulitan. Kami mengharapkan bantuan pemerintah mengatasi kekeringan areal persawahan yang menjadi mata pencaharian masyarakat di empat desa di Kemukiman Lambadeuk," kata T Darmawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020