Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Tengah mengusulkan agar PON XX yang semula dijadwalkan berlangsung di Papua pada Oktober 2020 dilaksanakan Juli 2021.
"Ya pada prinsipnya semua KONI menyetujui kebijakan pemerintah dan DPR RI dalam rapat beberapa waktu lalu telah sepakat pelaksanaan PON XX ditunda karena alasan mendasar pandemik COVID-19," kata Anwar Ponulele, Ketua Umum KONI Sulteng di Palu, Kamis.
KONI Sulteng,menyambut dan mendukungnya. Bahkan, kata dia, KONI Sulteng sudah mengusulkan pelaksanaan PON XX tetap di Papua dan waktunya Juli mendatang.
Penundaan tersebut sangat tepat karena kondisi tidak memungkinkan.
"Kita tentu lebih mementingkan soal keselamatan jiwa, termasuk para atlet dan semua pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan PON," katanya.
Bagaimanapun jika PON dipaksakan akan sangat membahayakan banyak orang. Karenanya, kebijakan penundaan pelaksanaan PON yang telah dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Komisi XX DPR RI sudah sangat tepat sekali untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam memutuskan mata rantai penyebaran virus COVID-19.
Apalagi, catatan terakhir menyebutkan jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai sekitar 400an orang.
"Ini sangat memprihatinkan kita semua," ujar Anwar.
Cristo Modolu, mantan atlet karate nasional yang kini menjadi pelatih karate tim PON Sulteng juga menyambut gembira atas penundaan pelaksanaan PON XX di Papua karena adanya pendemik COVID-19.
"Saya sangat mendukung demi keselamatan banyak orang," kata dia.
Sulteng sendiri, kara Cristo, pada PON XX di Papua telah meloloskan enan kelas cabang olahraga karate. Sementara secara keselurahan jumlah atlet yang meraih tiket di PON sebanyak 94 orang dari 22 cabang olahraga.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Ya pada prinsipnya semua KONI menyetujui kebijakan pemerintah dan DPR RI dalam rapat beberapa waktu lalu telah sepakat pelaksanaan PON XX ditunda karena alasan mendasar pandemik COVID-19," kata Anwar Ponulele, Ketua Umum KONI Sulteng di Palu, Kamis.
KONI Sulteng,menyambut dan mendukungnya. Bahkan, kata dia, KONI Sulteng sudah mengusulkan pelaksanaan PON XX tetap di Papua dan waktunya Juli mendatang.
Penundaan tersebut sangat tepat karena kondisi tidak memungkinkan.
"Kita tentu lebih mementingkan soal keselamatan jiwa, termasuk para atlet dan semua pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan PON," katanya.
Bagaimanapun jika PON dipaksakan akan sangat membahayakan banyak orang. Karenanya, kebijakan penundaan pelaksanaan PON yang telah dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Komisi XX DPR RI sudah sangat tepat sekali untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam memutuskan mata rantai penyebaran virus COVID-19.
Apalagi, catatan terakhir menyebutkan jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai sekitar 400an orang.
"Ini sangat memprihatinkan kita semua," ujar Anwar.
Cristo Modolu, mantan atlet karate nasional yang kini menjadi pelatih karate tim PON Sulteng juga menyambut gembira atas penundaan pelaksanaan PON XX di Papua karena adanya pendemik COVID-19.
"Saya sangat mendukung demi keselamatan banyak orang," kata dia.
Sulteng sendiri, kara Cristo, pada PON XX di Papua telah meloloskan enan kelas cabang olahraga karate. Sementara secara keselurahan jumlah atlet yang meraih tiket di PON sebanyak 94 orang dari 22 cabang olahraga.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020