Ulama terkemuka Syekh Ali Jaber mengajak umat Islam untuk menyempurnakan ibadahnya meski harus dilakukan dari rumah saat Ramadhan ketika pandemi COVID-19 dan memicu kerentanan penularan di ruang publik.
"Kita upayakan menyempurnakan ibadah. Saat ini memang kehilangan kesempatan menyempurnakan untuk berjamaah dan ke masjid, tetapi jika menjadi musafir dan ada uzur nilai pahala sama sempurnanya di sisi Allah sebagaimana saat sehat dan keadaan normal," kata Ali dalam jumpa pers yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Tokoh agama kelahiran Madinah, Arab Saudi itu mengatakan dalam kondisi COVID-19 seperti saat ini, ibadah di rumah memiliki keutamaan dan kesempurnaan yang sama dengan di masjid karena ada halangan wabah yang dapat menular di ruang umum.
Untuk itu, Ali mengajak masyarakat dan umat untuk tetap berdiam diri dan produktif di rumah dengan segala kreativitasnya.
"Jangan panik dan takut diam di rumah, ini kondisi tepat. Aktivitas di rumah sungguh nikmat. Kita bisa jadikan nikmat beribadah di rumah, dekat dengan keluarga," katanya.
Jelang bulan Ramadhan, Ali mengajak umat Islam untuk tetap tinggal di rumah dan menjadikan rumah sebagai surga. Bulan puasa tahun ini sangat istimewa karena bisa beribadah bersama keluarga seperti dengan puasa, buka bersama, tarawih bersama dan sebagainya.
Menurut dia, di balik banyaknya kekurangan dan kehilangan akibat COVID-19, sejatinya cerita corona akan berlalu dengan usaha dan doa. Munajat kepada Allah harus terus dilakukan meski dari rumah masing-masing, sehingga COVID-19 dapat diangkat.
"Banyak nikmat yang kita dapat, tapi tidak kita syukuri. Kini adalah kesempatan mensyukuri apapun. Semoga Allah angkat wabah ini," katanya.
Ali juga mengajak umat Islam agar selalu menerapkan protokol kesehatan, salah satunya dengan menjaga kebersihan diri sehingga corona tidak mudah menular.
"Allah mencintai orang dalam keadaan suci, menjaga wudhu anda untuk kesempurnaan Islam. Cuci tangan, jaga kebersihan pakaian, pakai masker. Lindungi diri, lindungi orang lain. Indonesia bisa. Salam tangguh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Kita upayakan menyempurnakan ibadah. Saat ini memang kehilangan kesempatan menyempurnakan untuk berjamaah dan ke masjid, tetapi jika menjadi musafir dan ada uzur nilai pahala sama sempurnanya di sisi Allah sebagaimana saat sehat dan keadaan normal," kata Ali dalam jumpa pers yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Tokoh agama kelahiran Madinah, Arab Saudi itu mengatakan dalam kondisi COVID-19 seperti saat ini, ibadah di rumah memiliki keutamaan dan kesempurnaan yang sama dengan di masjid karena ada halangan wabah yang dapat menular di ruang umum.
Untuk itu, Ali mengajak masyarakat dan umat untuk tetap berdiam diri dan produktif di rumah dengan segala kreativitasnya.
"Jangan panik dan takut diam di rumah, ini kondisi tepat. Aktivitas di rumah sungguh nikmat. Kita bisa jadikan nikmat beribadah di rumah, dekat dengan keluarga," katanya.
Jelang bulan Ramadhan, Ali mengajak umat Islam untuk tetap tinggal di rumah dan menjadikan rumah sebagai surga. Bulan puasa tahun ini sangat istimewa karena bisa beribadah bersama keluarga seperti dengan puasa, buka bersama, tarawih bersama dan sebagainya.
Menurut dia, di balik banyaknya kekurangan dan kehilangan akibat COVID-19, sejatinya cerita corona akan berlalu dengan usaha dan doa. Munajat kepada Allah harus terus dilakukan meski dari rumah masing-masing, sehingga COVID-19 dapat diangkat.
"Banyak nikmat yang kita dapat, tapi tidak kita syukuri. Kini adalah kesempatan mensyukuri apapun. Semoga Allah angkat wabah ini," katanya.
Ali juga mengajak umat Islam agar selalu menerapkan protokol kesehatan, salah satunya dengan menjaga kebersihan diri sehingga corona tidak mudah menular.
"Allah mencintai orang dalam keadaan suci, menjaga wudhu anda untuk kesempurnaan Islam. Cuci tangan, jaga kebersihan pakaian, pakai masker. Lindungi diri, lindungi orang lain. Indonesia bisa. Salam tangguh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020