Pasien dalam pengawasan (PDP) asal Kabupaten Aceh Tamiang dinyatakan positif terjangkit COVID-19, dengan begitu telah 11 orang warga yang positif virus dari Wuhan, Cina tersebut di Tanah Rencong.
"Iya benar (ada penambahan satu positif COVID-19)," kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan pasien yang terkonfirmasi positif corona tersebut berasal dari Kabupaten Aceh Tamiang. Kini pasien itu mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh.
"Saat ini dirawat di RSUD Zainoel Abidin," katanya, menambahkan.
Pasien positif tersebut merupakan santri dalam kelompok 113 orang santri asal Aceh yang telah pulang ke Tanah Rencong dari tempat belajarnya di di Pondok Pensatren (Ponpes) Alfatah Temboro Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Kata Hanif, dari jumlah tersebut 10 orang santri Ponpes Alfatah asal Aceh itu dinyatakan reaktif berdasarkan tes cepat (rapid test), yakni lima orang dari Aceh Tamiang, tiga orang Simeulue, dan dua orang dari Aceh Besar.
"(Santri) positif rapid test 10 orang, tiga dari Simeulue, dua dari Aceh Besar, dan lima Aceh Tamiang. Tujuh orang (diantaranya) dirawat di RSUD Zainoel Abidin, (sekarang) tinggal dua orang, (sedangkan) lima orang sudah pulang," katanya.
Sebelumnya, pada Kamis (30/4) kemarin, santri Ponpers Alfatah asal Aceh Tamiang tersebut juga dilaporkan positif COVID-19, dengan begitu telah dua orang santri dari Ponpers yang sama dinyatakan positif dari kabupaten tersebut.
Hal senada juga disampaikan Direktur RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh, dr Azharuddin yang membenarkan ada penambahan kasus positif COVID-19 di Aceh. Namun dia menyebutkan pasien itu dirawat rumah sakit di Aceh Tamiang bukan di RSUD Zainoel Abidin.
"Iya benar, (dirawat) di RS Aceh Tamiang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Iya benar (ada penambahan satu positif COVID-19)," kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan pasien yang terkonfirmasi positif corona tersebut berasal dari Kabupaten Aceh Tamiang. Kini pasien itu mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh.
"Saat ini dirawat di RSUD Zainoel Abidin," katanya, menambahkan.
Pasien positif tersebut merupakan santri dalam kelompok 113 orang santri asal Aceh yang telah pulang ke Tanah Rencong dari tempat belajarnya di di Pondok Pensatren (Ponpes) Alfatah Temboro Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Kata Hanif, dari jumlah tersebut 10 orang santri Ponpes Alfatah asal Aceh itu dinyatakan reaktif berdasarkan tes cepat (rapid test), yakni lima orang dari Aceh Tamiang, tiga orang Simeulue, dan dua orang dari Aceh Besar.
"(Santri) positif rapid test 10 orang, tiga dari Simeulue, dua dari Aceh Besar, dan lima Aceh Tamiang. Tujuh orang (diantaranya) dirawat di RSUD Zainoel Abidin, (sekarang) tinggal dua orang, (sedangkan) lima orang sudah pulang," katanya.
Sebelumnya, pada Kamis (30/4) kemarin, santri Ponpers Alfatah asal Aceh Tamiang tersebut juga dilaporkan positif COVID-19, dengan begitu telah dua orang santri dari Ponpers yang sama dinyatakan positif dari kabupaten tersebut.
Hal senada juga disampaikan Direktur RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh, dr Azharuddin yang membenarkan ada penambahan kasus positif COVID-19 di Aceh. Namun dia menyebutkan pasien itu dirawat rumah sakit di Aceh Tamiang bukan di RSUD Zainoel Abidin.
"Iya benar, (dirawat) di RS Aceh Tamiang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020