Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman secara resmi melakukan launching atau meluncurkan tes swab atau mengambil spesimen lendir pada hidung dan tenggorokan massal virus corona jenis baru (COVID-19) di Balai Kota Banda Aceh, Kamis.

"Ini bagian dari upaya kita untuk meminimalkan potensi penyebaran pandemi Corona," terang Aminullah dalam sambutan di tes swab corona.

Ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh menggandeng Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk mendeteksi COVID-19 dengan menyasar 0,3 persen atau 1.300 warga kota dari sekitar 260 ribu populasi penduduk di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah".

"Ini juga kesempatan baik bagi masyarakat untuk memutus mata rantai virus yang belum ada vaksinnya ini. Kalau tes mandiri mahal, ini semua biaya ditanggung Pemko Banda Aceh, sedangkan peralatan dan laboratorium punya Unsyiah," katanya.

Menurut Aminullah, tes swab massal yang dilakukan juga sebagai salah satu dari tiga syarat penerapan new normal atau tatanan kenormalan baru yang ditetapkan pemerintah pusat. 

"Dua syarat lainnya kita sudah pemenuhi, yakni kesiapan fasilitas medis, dan tingkat penyebaran yang rendah," ujar mantan dirut Bank Aceh ini.

Selain tes swab yang juga disebut Polymerase Chain Reaction (PCR), ia mengatakan, Pemkot Banda Aceh juga telah menggelar 2.700 rapid test bagi masyarakat.  "Hasilnya ada tiga yang reaktif, namun setelah di-swab hasilnya negatif," tutur dia.

Wali kota juga turut menginformasikan perkembangan terkini kasus COVID-19 di Banda Aceh. "Total ada tiga kasus. Tapi sekarang nihil, karena ketiganya sudah sembuh. PDP kita juga nihil, sementara ODP tersisa 58 orang. Alhamdulillah hingga kini belum ada transmisi lokal," jelas Wali Kota Aminullah.

Rektor Unsyiah, Syamsul Rizal, mengatakan, pihaknya memiliki dua unit alat tes PCR. "Per harinya, kita mampu menguji 384 spesimen. Target kita untuk 0,5 persen penduduk Banda Aceh, bisa selesai dalam waktu satu minggu."

Setelah dilakukan tes swab massal nantinya, sebut rektor, terdapat suatu gambaran riil mengenai situasi COVID-19 di Banda Aceh. 

"Berdasarkan penelitian terkini, sebanyak 45 persen kasus Corona di dunia adalah orang tanpa gejala. Jadi tes swab ini menjadi penting," katanya seraya mengapresiasi langkah kerja sama dilakukan oleh wali kota Banda Aceh.

Katanya lagi, tes dengan prosedur pengambilan sampel dari saluran pernafasan  baik hidung maupun tenggorokan tersebut, tidak menyebabkan rasa sakit sebagaimana digembar-gemborkan selama ini. 

"Hanya ada rasa tak nyaman, seperti ingin bersin beberapa saat setelahnya," terang Syamsul yang mengaku sudah dua kali menjalani uji swab.

Ia juga mengajak masyarakat secara luas agar tidak menganggap COVID-19 sebagai aib. "Ini adalah penyakit yang vaksinnya belum ada, bukan aib. Hal penting yang perlu kita lakukan yakni senantiasa menjaga imun tubuh, pakai masker, dan menjaga jarak," ujar Syamsul.


 

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020