Kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU) milik Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dikomplek Balai Benih Utama (BBU) Kecamatan Tangan-Tangan akan disewakan pada pengusaha.
“Saya berharap disewakan pada pedagang kontrak dengan pemerintah. Karena tujuan pemerintah bangun pabrik itu bukan untuk berbisnis, yang bisnismen itu pengusaha,” kata Bupati Abdya, Akmal Ibrahim di Blangpidie, Rabu
Prosedur penyewaan pabrik pengilingan padi modern yang dibangun oleh Pemkab Abdya tahun 2019 dengan anggaran Rp7,75 miliyar tersebut dilakukan setelah turunnya tim perkiraan harga dasar sewa dari Medan, Sumatera Utara.
Menurut informasi, tim appraisal dari Medan belum bisa datang ke Kabupaten Abdya karena disebabkan tengah pandemik COVID-19 mewabah, sehingga proses penilaian harga sewa kilang padi tersebut menjadi terhambat .
“Pemerintah bukan lembaga komersial. Tapi kenapa berbisnis, tentu karena ada faktor yang menyangkut kesejahteraan masyarakat. Pemerintah mendirikan pabrik itu tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat,” ujarnya
Hal tersebut sebelumnya juga pernah disampaikan bupati Akmal Ibrahim saat berbincang-bincang dengan wartawan di kediaman pribadinya di Desa Guhang, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Abdya belum lama ini.
Selama ini, tambahnya setiap memasuki musim panen padi di Abdya, gabah petani dibeli pedagang luar daerah dengan harga murah untuk diangkut ke Sumatera Utara dengan mengunakan puluhan truck tronton ukuran besar.
“Coba lihat ketika musim panen padi, ratusan ton gabah Abdya diangkut dengan tronton ke Medan. Petani terpaksa menjual gabah basah dengan harga murah disebabkan terkendala proses pengiringan, karena tidak tersedianya kilang padi modern di daerah kita,” jelasnya
“Sekarang sudah selesai kita bangun di Kecamatan Tangan-Tangan. RMU dikomplek Balai Benih Utama itu bisa mengeringkan padi dengan kafasitas 30 ton per 8 jam. Karena ini invesasi pemerintah maka harus menunggu tim penilaian harga untuk disewakan ke pengusaha,”katanya
Berdasarkan data dihimpun pada Dinas Pertanian Kabupaten Abdya, RMU tersebut juga bisa menghasilkan dua macam beras, yaitu premium dan medium dengan proses terseleksi otomatis layaknya kilang padi modern di provinsi lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
“Saya berharap disewakan pada pedagang kontrak dengan pemerintah. Karena tujuan pemerintah bangun pabrik itu bukan untuk berbisnis, yang bisnismen itu pengusaha,” kata Bupati Abdya, Akmal Ibrahim di Blangpidie, Rabu
Prosedur penyewaan pabrik pengilingan padi modern yang dibangun oleh Pemkab Abdya tahun 2019 dengan anggaran Rp7,75 miliyar tersebut dilakukan setelah turunnya tim perkiraan harga dasar sewa dari Medan, Sumatera Utara.
Menurut informasi, tim appraisal dari Medan belum bisa datang ke Kabupaten Abdya karena disebabkan tengah pandemik COVID-19 mewabah, sehingga proses penilaian harga sewa kilang padi tersebut menjadi terhambat .
“Pemerintah bukan lembaga komersial. Tapi kenapa berbisnis, tentu karena ada faktor yang menyangkut kesejahteraan masyarakat. Pemerintah mendirikan pabrik itu tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat,” ujarnya
Hal tersebut sebelumnya juga pernah disampaikan bupati Akmal Ibrahim saat berbincang-bincang dengan wartawan di kediaman pribadinya di Desa Guhang, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Abdya belum lama ini.
Selama ini, tambahnya setiap memasuki musim panen padi di Abdya, gabah petani dibeli pedagang luar daerah dengan harga murah untuk diangkut ke Sumatera Utara dengan mengunakan puluhan truck tronton ukuran besar.
“Coba lihat ketika musim panen padi, ratusan ton gabah Abdya diangkut dengan tronton ke Medan. Petani terpaksa menjual gabah basah dengan harga murah disebabkan terkendala proses pengiringan, karena tidak tersedianya kilang padi modern di daerah kita,” jelasnya
“Sekarang sudah selesai kita bangun di Kecamatan Tangan-Tangan. RMU dikomplek Balai Benih Utama itu bisa mengeringkan padi dengan kafasitas 30 ton per 8 jam. Karena ini invesasi pemerintah maka harus menunggu tim penilaian harga untuk disewakan ke pengusaha,”katanya
Berdasarkan data dihimpun pada Dinas Pertanian Kabupaten Abdya, RMU tersebut juga bisa menghasilkan dua macam beras, yaitu premium dan medium dengan proses terseleksi otomatis layaknya kilang padi modern di provinsi lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020