Presiden Turki Tayyip Erdogan memberikan peringatan kepada Yunani pada Jumat bahwa Turki akan melakukan aksi balasan jika terjadi serangan terhadap kapal survei seismik Oruc Reis di Mediterania bagian timur.

Erdogan menyebut bahwa Kemal Reis, salah satu kapal perang yang mendampingi Oruc Reis, telah "memberikan respons yang diperlukan" terhadap sebuah serangan dari kapal Yunani pada Kamis (13/8).

"Jika hal ini berlanjut terus, mereka kan menerima respons yang serupa," kata Erdogan kepada wartawan.

Usai sebuah serangan itu, Erdogan juga telah memperingatkan mengenai "harga tinggi" yang harus dibayarkan oleh Yunani jika menyerang Oruc Reis.

Turki dan Yunani tengah berada dalam situasi tegang atas klaim tumpang tindih atas sumber daya hidrokarbon di kawasan itu, terlebih setelah Turki meluncurkan operasi untuk eksplorasi di perairan sengketa tersebut pada Senin (10/8).

Terkait perselisihan ini, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu meminta Prancis untuk menahan diri dari mengambil langkah yang bisa meningkatkan ketegangan, merespons latihan militer bersama yang dilakukan oleh Prancis dan Yunani di kawasan.

Sementara itu, Swis menawarkan diri untuk menjadi mediator--secara prinsip, hal ini telah disetujui oleh Turki, menurut Cavusoglu.

Sumber: Reuters
 

Pewarta: Suwanti

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020