Global Wakaf (GW)  dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh bekerja sama dengan Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al-Furqan, Beurawe, meluncurkan program Wakaf Modal Usaha Mikro (WMUM) dalam upaya mencegah pelaku usaha mikro kecil
dan menengah (UMKM) terjerat riba.

Kepala Cabang ACT Aceh Husaini Ismail di Banda Aceh, Sabtu mengatakan WMUM diluncurkan sebagai bentuk ikhtiar menghadapi pertumbuhan ekonomi negatif yang akan berpotensi menjadi resesi dan berujung pada krisis ekonomi akibat pandemi covid-19. 

“Program ini lahir untuk menjadikan usaha mikro sebagai pilar kekuatan ekonomi umat dengan penguatan modal usaha mikro,” katanya.

Ia menjelaskan dana yang disalurkan tersebut adalah bantuan modal usaha dengan akad qardhul hasan di mana penerima modal usaha diwajibkan mengembalikan modal tersebut sesuai jumlah dipinjamkan sehingga tidak ada unsur riba di dalamnya.

 “Kita berharap melalui program ini pemilik UMKM tidak terjerat riba maupun meminjam modal dari rentenir,” katanya.

Ia menjelaskan, kondisi serba sulit akibat pandemi dikhawatirkan membuat pemilik UMKM melirik para rentenir untuk mendapatkan modal usaha. 

“Allah sudah tegas berfirman dalam Al-Quran agar umat Islam menghapus riba dan menyuburkan sedekah. Insya Allah, dengan bekerja sama dengan BKM Masjid Al-Furqan yang berlokasi di kampung model penerapan syariah, program WMUM mudah-mudahan berjalan lancar,” katanya.

Ia menambahkan program tersebut diluncurkan pada Jumat (4/9) yang ditandai dengan penyerahan dana wakaf kepada tiga pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang disaksikan oleh pengurus dan jamaah ibadah shalat Jumat.

Ketua BKM Masjid Al-Furqan Ustaz Amiruddin Usman Daroy, mengatakan program ini harus digerakkan dengan optimis untuk membangkitkan ekonomi umat melalui masjid. 

“Roh kehidupan ada di masjid. Kami menyambut baik atas kepercayaan ACT untuk berkolaborasi melaksanakan program WMUM,” katanya.

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020