Pelayanan di RSUD Datu Beru Takengon Kabupaten Aceh Tengah kembali normal mulai hari ini, Senin.
Direktur RSUD Datu Beru dr Hardi Yanis mengatakan pasca delapan tenaga medis di rumah sakit tersebut dinyatakan positif COVID-19 pihaknya telah melakukan sterilisasi rumah sakit selama tiga hari.
"Mulai hari ini semua berjalan kembali, seperti normal," kata Hardi Yanis, Senin.
Menurutnya selain delapan tenaga medis yang saat ini positif COVID-19, juga ada 68 petugas di rumah sakit tersebut yang harus dirumahkan sementara dan menunggu hasil swab, karena pernah kontak erat dengan pasien positif.
"Hasil tracking, 68 orang staf rumah sakit, semua kita rumahkan, isolasi di rumah," sebut Hardi.
Sebelumnya pihak RSUD Datu Beru Takengon bahkan Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar sempat menyatakan untuk mempertimbangkan penutupan sementara layanan di rumah sakit tersebut akibat delapan stafnya positif COVID-19.
Namun kata Hardi Yanis setelah dilakukan pertimbangan dan pensterilan rumah sakit selama tiga hari akhirnya diputuskan untuk tetap membuka pelayanan di rumah sakit tersebut.
"Pelayanan tetap berjalan karena pertimbangan untuk kepentingan masyarakat umum," tutur Hardi Yanis.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Direktur RSUD Datu Beru dr Hardi Yanis mengatakan pasca delapan tenaga medis di rumah sakit tersebut dinyatakan positif COVID-19 pihaknya telah melakukan sterilisasi rumah sakit selama tiga hari.
"Mulai hari ini semua berjalan kembali, seperti normal," kata Hardi Yanis, Senin.
Menurutnya selain delapan tenaga medis yang saat ini positif COVID-19, juga ada 68 petugas di rumah sakit tersebut yang harus dirumahkan sementara dan menunggu hasil swab, karena pernah kontak erat dengan pasien positif.
"Hasil tracking, 68 orang staf rumah sakit, semua kita rumahkan, isolasi di rumah," sebut Hardi.
Sebelumnya pihak RSUD Datu Beru Takengon bahkan Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar sempat menyatakan untuk mempertimbangkan penutupan sementara layanan di rumah sakit tersebut akibat delapan stafnya positif COVID-19.
Namun kata Hardi Yanis setelah dilakukan pertimbangan dan pensterilan rumah sakit selama tiga hari akhirnya diputuskan untuk tetap membuka pelayanan di rumah sakit tersebut.
"Pelayanan tetap berjalan karena pertimbangan untuk kepentingan masyarakat umum," tutur Hardi Yanis.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020