Aktivitas mesin Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun milik PT Sewatama dikeluhkan masyarakat di beberapa desa di Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe.

Warga mengeluhkan dampak dari aktivitas PT Sewatama terutama pada suara kebisingan dan getaran mesin hingga mengakibatkan kerusakan pada beberapa rumah penduduk setempat.

Keluhan tersebut disampaikan langsung oleh warga saat audiensi dengan pihak PT Sewatama yang difasilitasi DPRK Lhokseumawe di Meunasah Desa Meuria Paloh Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe, Senin (21/9) malam.

Project Manager PT Sewatama Subrata melalui keterangan tertulis di Lhokseumawe, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait kebisingan dan getaran yang dirasakan masyarakat di sekitar lingkungan pabrik.

"Kita sudah ambil sampel pada bulan Agustus untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium terkait kerusakan AMDAL, dan kita masih menunggu hasilnya,"kata Subrata.

Ia menambahkan, kemungkinan hasil laboratorium tersebut akan diketahui hasilnya di pertengahan bulan Oktober. Nantinya hasil pemeriksaan laboratorium itu akan didiskusikan dan kemudian diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Provinsi Aceh dan Kota Lhokseumawe.

"Sejauh ini PT Sewatama menerima semua keluhan dari masyarakat, akan tetapi untuk pembahasan terkait ganti rugu kita masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium karena kita akan melihat dari sisi teknisinya,"katanya.

Ia menyebutkan, dari hasil laboratorium tersebut nantinya akan dievaluasi dan melihat dan akan melakukan pemeliharaan terhadap engine, apakah terjadi kerusakan yang mengakibatkan kebisingan dan getaran.

"Terkait keluhan masyarakat terkait ganti rugi, hingga sampai sekarang belum ada pembicaraan lebih lanjut, karena kita masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dan kemudian hasil tersebut akan kita diskusikan dengan DLHK yang lebih berkompetensi dalam bidang lingkungan,"kata Subrata.

Sementara itu, Ketua DPRK Lhokseumawe Ismail A Manaf mengatakan bahwa semoga audiensi dalam rangka mediasi antara PT Sewatama dan masyarakat lingkungan bisa mendapatkan solusi terbaik terkait keluhan terhadap kebisingan dan getaran akibat aktivitas PLTMG Arun tersebut.

"Terkait keluhan masyarakat lingkungan, DPRK Lhokseumawe meminta PT Sewatama segera mencari solusi dan menurunkan tim independen yang telah mereka janjikan,"kata Ismail A Manaf.

Dikatakannya, atas keluhan masyarakat beberapa waktu lalu, DPRK Lhokseumawe turun ke lapangan untuk melihat langsung keluhan dari masyarakat lingkungan.

"Dari kunjungan tersebut, kita dapat mengetahui secara langsung keluhan masyarakat di empat lokasi berbeda yang terdampak dari aktivitas PLTMG Arun,"katanya.

Oleh karena itu, DPRK Lhokseumawe sangat mengharapkan pihak PT Sewatama untuk segera mencari solusi karena kenyamanan masyarakat di atas segala-galanya.

"Kebisingan dan getaran memang benar-benar dirasakan masyarakat sejak empat bulan lalu, mungkin malam ini kita semua juga bisa merasakannya,"kata Ismail A Manaf.

 

Pewarta: Dedy Syahputra

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020