Hasil pemeriksaan Tim ahli independen yang dibentuk oleh DPRK Aceh Jaya akhirnya keluar hasil, dari analisa serta investigasinya selama kurang lebih dua minggu maka salah satu rekomendasinya yakni meminta untuk membongkar dua tiang yang dinilai tidak kokoh jika di gunakan jangka panjang.


Ketua tim investigasi, Surya Bermansyah di Calang, Jumat,  mengatakan bahwa ada 17 kolom (tiang) yang miring setelah dicek yang kemiringannya sudah melebihi 2 cm dan dua  diantara 17 tiang tersebut  harus dibongkar.


"Jadi kalau dipertahankan kedua tiang tersebut kita khawatirkan akan ada kerusakan jangka panjang nantinya," kata Surya Bermansyah.

Ia menambahkan kalau secara umum struktur bangunan mesjid Agung Baitul Izzah Kabupaten Aceh Jaya layak untuk dilanjutkan, namun ada beberapa rekomendasi lainnya yang harus dikerjakan kembali.


"Setelah kita lakukan investigasi dengan beberapa metode uji, hasilnya yaitu, struktur bangun tersebut dapat dilanjutkan namun dengan beberapa rekomendasi," kata Surya Bermansyah.


Ia menyampaikan selain ada tiang yang harus di bongkar setelah pihaknya melakukan investigasi dengan beberapa metode uji ada empat rekomendasi lainya yang harus di teliti kembali


Yang pertama yaitu Kolon-kolon (tiang beton) yang kelihatannya keropos harus di perbaiki dengan metode grouting, karena setelah di teliti jika keropos yang terjadi itu hanya di permukaannya atau hanya di cover kulit betonnya saja, tidak sampai kedalam inti betonnya.

Selain itu yang kedua adalah, Desain gedung tersebut sebelumnya menggunakan desain Standar Nasional Indonesia (SNI) tahun 2012 jadi untuk desain SNI 2012 masih aman, namun jika di gunakan desain SNI yang terbaru tahu 2019  keamanannya sudah berkurang.

"Kalau kita analisa sesuai SNI 2012 masih aman, namun kalau kita gunakan SNI 2019 keamanannya sudah berkurang," kata Surya.

Pihaknya juga merekomendasikan untuk bangunan atap dak beton yang di level 14 itu harus dikurangi, supaya bebannya bisa berkurang sehingga keamanan strukturnya bisa memenuhi SNI tahun 2019.


Ia menyampaika kalau selain bisa meningkatkan keamanan sesuai SNI 2018, juga bisa menghemat (efisiensi) anggaran yang nilainya lebih kurang hampir 3 miliar.


Pihaknya juga merekomendasikan kalau kubah mesjid di gunakan kubah yang strukturnya lebih ringan, apalagi saat ini lebih baik kubah yang desainnya bagus dan juga ringan namum yang terpenting aman untuk struktur bangunan.

Yang terakhir pihaknya merekomendasikan  balok beton yang keliatan secara visual itu sangat kecil walaupun hitungan secara struktur masih aman namun balok tersebut memikul beban yang lebih besar, maka kita rekomendasikan juga untuk diperbesar.

"Balok tersebut kita rekomendasikan untuk penambahan dimensi saja dan juga harus ada penambahan tulangan untuk penahan dan pemegang betonnya," kata Surya.


Ketua DPRK Aceh Jaya Muslem D menyampaikan kalau dirinya sebagai pimpinan DPRK bersama anggota sangat puas setelah Tim independen melakukan investigasi dan pengkajian terhadap struktur bangunan tahap II.

Ia menjelaskan, setelah tim independen melakukan investigasi dan membuat rekomendasi, pihaknya meminta pada pihak terkait untuk dilaksanakan.

"Kami merasa lega dan lepas dari tanggung jawab fungsi kami DPRK sebagai fungsi pengawasan, jadi dari kunker sebelumnya ada menemukan temuan dan akhirnya ada hasil," kata Muslem D, jum,at.

Sementara itu Bupati Aceh Jaya T.Irfan Tb menjelaskan pihaknya bersama tim ahli dan anggota DPRK Aceh Jaya telah melakulan kunjungan ke mesjid agung Baitul Izzah.
 

Pewarta: Arif Hidayat

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020