Banda Aceh, 19/9 (Antaraaceh) - Seorang laki-laki berjalan tertatih hadir dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di ruang tampilan potensi daerah kantor Gubernur Aceh, Jumat.

Kehadiranya laki-laki berbaju koko putih dan celana panjang abu-abu itu menarik perhatian peserta rapat. Lelaki itu adalah Usman, seorang atlit yang kini harus menjalankan cuci darah seminggu dua kali akibat terkena logam berbahaya yang tidak sengaja dikonsumsi pada September 2012 silam.

“Saat itu saya menjabat sebagai manager olahraga dan sedang membawa atlet dalam sebuah pertandingan di Siak, Riau. Saya bersama delapan orang manager dari Provinsi lain Indonesia makan siang," katanya mengisahkan.

"Setelah makan tiba-tiba kami semua pingsan, dari hasil sampel ikan kami makan yang dilakukan pemeriksaan dilaboratorium ditemukan kandungan logam berbahaya. Dan kini logam berbahaya itu telah merusak organ tubuh dan menyerang ginjal saya," katanya menambahkan.

Dia menjelaskan, dari delapan orang yang mengkonsumsi ikan tercemar tersebut tiga di antaranya harus melakukan cuci darah seumur hidup.

Pemeriksaan tersebut tidak hanya dilakukan oleh dokter di Aceh, bahkan sampai ke Pulau Penang, Malaysia. Kesimpulannya tetap sama, Usman terkontaminasi logam berbahaya.

"Oleh karena dampaknya sudah saya rasakan sendiri, segera tutup penambangan liar tersebut, sangat berbahaya,” ujar Usman. (Melly/Humas Aceh).

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014