Kapal Layar Motor (KLM) Mega Nirwana bermuatan 416 ton kaolin dari pelabuhan Tanjung Pandan menuju pelabuhan Sunda Kelapa tenggelam di perairan Belitung atau berjarak 3,8 mil dari pelabuhan Tanjung Pandan, Kamis (5/11), diduga mengalami kerusakan mesin.
"Kapal tenggelam berjarak 3,8 mil dari pelabuhan Tanjung Pandan akibat kebocoran lambung sebelah kiri kapal," kata Petugas Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas IV Tanjung Pandan Harsyah Fadli di Tanjung Pandan, Kamis.
Menurut dia, KLM Mega Nirwana berangkat dari pelabuhan Tanjung Pandan tujuan pelabuhan Sunda Kelapa pada pukul 10:00 WIB dengan muatan 416 ton kaolin tanpa dipandu.
Ketika berangkat kapal dalam keadaan baik dengan jumlah tujuh orang anak buah kapal, namun pada pukul 12:00 WIB atau dua jam perjalanan kapal mengalami mati mesin.
"Mesin induk mati dikarenakan adanya air yang diperkirakan dari haluan sebelah kiri dan masuk ke kamar mesin. Jadi bukan faktor cuaca buruk atau gelombang tinggi, tapi karena ada kebocoran pada lambung sebelah kiri kapal," ujarnya.
Setelah itu, lanjut Fadli, pada pukul 13:00 WIB semua awak kapal KLM Mega Nirwana berhasil diselamatkan oleh kapal MV Mitra Utama dan nakhoda yang melintas di lokasi kejadian.
Kemudian, tujuh ABK kapal tersebut dipindahkan ke kapal patroli KPLP KNP. 5180 untuk dibawa menuju pelabuhan Tanjung Pandan.
"Alhamdulillah, kondisi semua ABK dalam keadaan selamat. Mereka telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh petugas KKP Wilker Tanjung Pandan," ujarnya.
Fadli menambahkan adapun tindak lanjut dari kejadian tersebut, saat ini Stasiun Radio Pantai (SROP) setempat telah menyiarkan informasi tentang kecelakaan kapal di perairan tersebut, sehingga untuk mengingatkan nakhoda kapal lain untuk berhati-hati ketika melewati titik kejadian musibah KLM Mega Nirwana.
"Kondisi saat ini kapal sudah tenggelam tinggal menyisakan tiang, memang kondisinya berada di sebelah kiri jalur pelayaran, sehingga tidak akan mengganggu lalu lintas keluar masuk kapal menuju pelabuhan Tanjung Pandan," kata Fadli.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Kapal tenggelam berjarak 3,8 mil dari pelabuhan Tanjung Pandan akibat kebocoran lambung sebelah kiri kapal," kata Petugas Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas IV Tanjung Pandan Harsyah Fadli di Tanjung Pandan, Kamis.
Menurut dia, KLM Mega Nirwana berangkat dari pelabuhan Tanjung Pandan tujuan pelabuhan Sunda Kelapa pada pukul 10:00 WIB dengan muatan 416 ton kaolin tanpa dipandu.
Ketika berangkat kapal dalam keadaan baik dengan jumlah tujuh orang anak buah kapal, namun pada pukul 12:00 WIB atau dua jam perjalanan kapal mengalami mati mesin.
"Mesin induk mati dikarenakan adanya air yang diperkirakan dari haluan sebelah kiri dan masuk ke kamar mesin. Jadi bukan faktor cuaca buruk atau gelombang tinggi, tapi karena ada kebocoran pada lambung sebelah kiri kapal," ujarnya.
Setelah itu, lanjut Fadli, pada pukul 13:00 WIB semua awak kapal KLM Mega Nirwana berhasil diselamatkan oleh kapal MV Mitra Utama dan nakhoda yang melintas di lokasi kejadian.
Kemudian, tujuh ABK kapal tersebut dipindahkan ke kapal patroli KPLP KNP. 5180 untuk dibawa menuju pelabuhan Tanjung Pandan.
"Alhamdulillah, kondisi semua ABK dalam keadaan selamat. Mereka telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh petugas KKP Wilker Tanjung Pandan," ujarnya.
Fadli menambahkan adapun tindak lanjut dari kejadian tersebut, saat ini Stasiun Radio Pantai (SROP) setempat telah menyiarkan informasi tentang kecelakaan kapal di perairan tersebut, sehingga untuk mengingatkan nakhoda kapal lain untuk berhati-hati ketika melewati titik kejadian musibah KLM Mega Nirwana.
"Kondisi saat ini kapal sudah tenggelam tinggal menyisakan tiang, memang kondisinya berada di sebelah kiri jalur pelayaran, sehingga tidak akan mengganggu lalu lintas keluar masuk kapal menuju pelabuhan Tanjung Pandan," kata Fadli.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020