Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Aceh Tamiang kekurangan anggaran, sehingga tidak bisa mendukung pembinaan atlet dalam mengikuti berbagai kejuaraan.

Ketua KONI Aceh Tamiang Muhammad Ichsan di Aceh Tamiang, Jumat, mengatakan pihaknya semula mengusulkan anggaran Rp1,2 miliar. Namun, dipangkas menjadi Rp250 juta

"Usulan anggaran tersebut untuk membiayai beberapa kegiatan penting, seperti menghadapi Pra PORA 2021 dan Kejuaraan Liga Siswa Indonesia (LSI) Piala Presiden," kata Muhammad Ichsan.

Muhammad Ichsan mengatakan dirinya sudah menyampaikan permasalahan anggaran tersebut kepada Ketua KONI Aceh Muzakir Manaf dalam pertemuannya, Kamis (14/1).

Menurut Muhammad Ichsan, jika tidak ada penambahan anggaran, maka KONI tidak bisa berpartisipasi dan ini berdampak pada pembinaan dan pengembangan olahraga di Kabupaten Aceh Tamiang 

Ketua KONI Aceh Muzakir Manaf mengatakan olahraga merupakan kegiatan membakar uang, sehingga jangan tanggung-tanggung bila ingin serius membangkitkan prestasi olahraga. 

"Anggaran yang disediakan sebesar itu mungkin hanya sebatas untuk membayar iuran sekretariat," sebut Wakil Gubernur Aceh periode 2012-2017 tersebut.

Pria akrab disapa Mualem itu mengatakan Aceh bersama Sumetera Utara akan menjadi tuan rumah PON 2024. Dan itu akan menjadi momentum kebangkitan olahraga Aceh. 

Oleh karena itu, kata Muzakir Manaf, setiap pemerintah daerah harus menyikapinya dengan meningkatkan pembinaan atlet untuk meraih prestasi di rumah sendiri.

Seperti Aceh Tamiang. memiliki potensi di cabang olahraga tarung derajat. Atlet tarung derajat mampu bersaing di level nasional. Namun, jika tidak ada dukungan, sulit bagi mereka berprestasi. 

"Sayang bila ini tidak diperhatikan. Kami menyarankan agar pengurus KONI Aceh Tamiang mencari sumber dana tambahan dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan," pungkas Muzakir Manaf.

Pewarta: Dedek

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021