Ketua Komisi V (Kesehatan) DPR Aceh Rizal Falevi Kirani meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh untuk menggencarkan penanganan stunting dan gizi buruk di Tanah Rencong, salah satunya dengan cara menggerakkan program ibu menyusui. 

"Bicara stunting dan bicara gizi buruk, bagaimana kita menggerakkan program menyadarkan ibu menyusui dari awal," kata Rizal Falevi Kirani, di Banda Aceh, Rabu.

Falevi mengatakan, pihaknya akan merekomendasikan kepada Pemerintah Aceh untuk benar-benar melaksanakan program ibu menyusui guna mengantisipasi stunting dan gizi buruk sejak dini. 

Falevi menyampaikan, salah satu vitamin dan suplemen yang sangat natural pada ibu menyusui itu adalah ASI eklusif. Karenanya program ibu menyusui menjadi salah satu cara yang praktis dan ekonomis terhadap penuntasan stunting dan gizi buruk. 

Kemudian, lanjut Falevi, salah satu faktor yang menyebabkan gizi buruk itu juga dapat disebabkan karena tidak cukup ASI, apalagi para orang tua suka memberikan suplemen atau susu formula kepada bayinya.

"Karena hasil penelitian dari komunitas menyusui, salah satu faktor stunting itu karena tidak cukup ASI. Tetapi yang paling pokok bagaimana bayi itu dapat menerima ASI secara eklusif selama dua tahun," ujarnya.

Falevi menuturkan, langkah praktis untuk program menyusui ini adalah bagaimana melakukan sosialisasi terstruktur, sistematis dan masif oleh Pemerintah Aceh yakni melalui bidan desa dan puskesmas, sehingga masyarakat tidak memberikan suplemen lain lagi kepada bayi.

"Pola pikir masyarakat itu yang harus kita rubah, jangan memberikan susu formula yang seakan-akan sudah bagus. Melainkan ibu harus memberikan ASI kepada anaknya," kata politikus PNA itu.

Falevi menegaskan, pihaknya juga akan mengawal dan menyampaikan kepada Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Kesehatan harus merencanakan anggaran dan nomenklatur bagaimana melaksanakan program ibu menyusui tersebut.

"Saya pikir ini yang menjadi salah satu cara untuk menuntaskan stunting atau gizi buruk di Aceh secara dini, dan kita akan terus mengawalnya," kata Falevi Kirani.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Khalis Surry


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021