Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Dr dr Safrizal Rahman MKes SpOT menyatakan fenomena masyarakat yang meminum air kelapa muda usai menerima suntikan vaksin COVID-19 untuk menetralisir fungsi vaksin merupakan sesuatu yang tidak rasional.

“Tidak ada rasionalisasi untuk meminum air kelapa setelah divaksin, itu tidak ada hubungan sebab akibatnya,” kata Safrizal di Banda Aceh, Senin.

Fenomena minum air kelapa muda usai divaksin COVID-19 tengah marak di tengah masyarakat daerah Tanah Rencong itu. Tujuannya agar dosis vaksin yang disuntik dalam tubuh tidak berfungsi dengan baik dan tidak menimbulkan efek apapun.

“Vaksin disuntikkan dalam otot kita dan air kelapa itu masuk dalam saluran cerna kita, jadi butuh waktu sekian lama untuk bertemu dalam sistem tubuh, jadi enggak ada hubungannya itu,” kata Safrizal menjelaskan.

Di samping itu, dia menjelaskan walau bagaimanapun air kelapa muda bagus untuk tubuh, karena mengandung banyak elektrolit, dan membantu tubuh ketika kekurangan elektrolit sehingga merasa lebih sehat dan segar.

“Yang pasti adalah setelah divaksin kita istirahat, kemudian makan bergizi, barang kali kelapa muda salah satunya,” katanya.

“Air kelapa muda tidak hanya ada di Indonesia, tapi di Amerika Serikat juga ada. Jadi belum ada pembuktian penelitian yang mengarah ke sana, belum ada,” katanya, menegaskan.

Selain itu, IDI juga mengimbau agar masyarakat tidak takut untuk divaksin COVID-19. Program vaksinasi bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) di tengah masyarakat dari serangan virus mematikan itu.

Menurut dia, vaksin COVID-19 terdiri dari beberapa merek. Di Aceh, pemerintah masih menggunakan vaksin Sinovac, terbuat dari virus yang telah dilemahkan. Dan penyuntikan vaksin dilakukan dalam dua dosis, yakni dosis pertama yang disuntik tidak ada bedanya dengan dosis kedua.

“Artinya penyuntikan dosis pertama diberikan untuk pengenalan dulu saja, dosis kedua baru merangkum semua untuk mengoptimalkan fungsinya (vaksin). Jadi tidak benar kalau dikatakan dosis pertama berbeda dengan dosis kedua,” katanya.

Selain itu, dia juga meminta masyarakat untuk menyaring informasi yang diterima tentang vaksin agar tidak terpapar berita bohong atau hoaks. Warga diminta perbanyak referensi informasi dari situs-situs resmi tentang kesehatan.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021