Pebalap Amerika Serikat Sepp Kuss untuk pertama kalinya memenangi etape Tour de France setelah finis solo terdepan di etape ke-15 pada Minggu di saat juara bertahan Tadej Pogacar mempertahankan jersey kuning.
Pebalap tim Jumbo-Visma itu melesat setelah melakukan breakaway dari peloton utama dibarengi dengan serangan di tanjakan terakhir sebelum menahan gempuran Alejandro Valverde di turunan untuk finis di depan pebalap veteran Spanyol yang harus puas tiba sebagai runner-up 23 detik berselang.
Pebalap Belanda Wout Poels 1:15 berselang melengkapi podium di posisi ketiga setelah etape pegunungan sepanjang 191,3km dari Ceret finis di Andorra.
Pogacar dan para penantang utama melintasi finis 4:51 setelah Kuss, demikian Reuters.
"Saya meraih sejumlah kemenangan, beberapa mengesankan, tapi saya tak pernah mengira bisa memenangi etape di Tour de France," kata Kuss, yang telah mengantongi kemenangan satu etape di Vuelta.
Pebalap berusia 26 tahun itu mempersembahkan kemenangan kedua bagi timnya di Tour tahun ini setelah pemimpin mereka Primoz Roglic yang cedera karena sempat terjatuh.
Menuju hari jeda pada Senin, Pogacar memiliki keunggulan lima menit 18 detik atas pebalap Kolombia Rigoberto Uran dan pebalap Denmark Jonas Vingegaard, rekan satu tim Kuss, di peringkat tiga terpaut 14 detik berselang.
Pebalap Prancis Guillaume Martin, yang sempat naik ke peringkat kedua berkat masuknya ia dalam kelompok breakaway pada Sabtu, tertinggal jauh ketika melaju di turunan dari Port d'Envalira, pada elevasi tertinggi, 2.408 meter di atas laut, Tour tahun ini.
Dia tidak bisa kembali masuk ke peloton yang terdiri dari para pesaing utama sebelum tanjakan Col de Beixalis (6,4km pada 8,5%), di mana rival-rival Pogacar mencoba untuk mengganggu sang pebalap Slovenia.
Richard Carapaz asal Ekuador menjadi yang pertama menyerang tetapi ia dengan mudah diredam Pogacar, yang juga sedikit kewalahan ketika Uran dan Vingegaard sempat melesat singka ke depan.
Jauh di depan, Kuss, salah satu dari sekian banyak pebalap profesional yang tinggal di Andorra, di mana mereka menemukan kondisi sempurna untuk latihan ketinggian dan memanfaatkan pajak rendah kerajaan itu, melaju solo sekitar dua kilometer menuju tanjakan di Col de Beixalis.
Valverde kewalahan tetapi mampu mendorong dirinya ke puncak, yang ia capai 20 detik setelah Kuss.
Di turunan yang sulit, Kuss, yang tadinya merupakan sang kapten dari Roglic ketika pebalap Slovenia itu finis runner-up tahun lalu, tidak membuat kesalahan untuk meraih kemenangant terbesarnya dalam karier.
Sekarang Kuss akan kembali fokus ke tugas utamanya, bekerja membantu Vingegaard. "Senang ada hari istirahat besok, dan memulikkan diri serta rileks. Sekarang kami di pekan ketiga dan Jonas sangat kuat," kata Kuss.
"Kami bisa sangat senang dengan dua kemenangan etape dan kami bisa mengalihkan fokus ke Jonas. Kami masih harus membahas taktik tapi dengan sejumlah finis di puncak yang akan tiba mungkin kami bisa mengambil risiko."
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Pebalap tim Jumbo-Visma itu melesat setelah melakukan breakaway dari peloton utama dibarengi dengan serangan di tanjakan terakhir sebelum menahan gempuran Alejandro Valverde di turunan untuk finis di depan pebalap veteran Spanyol yang harus puas tiba sebagai runner-up 23 detik berselang.
Pebalap Belanda Wout Poels 1:15 berselang melengkapi podium di posisi ketiga setelah etape pegunungan sepanjang 191,3km dari Ceret finis di Andorra.
Pogacar dan para penantang utama melintasi finis 4:51 setelah Kuss, demikian Reuters.
"Saya meraih sejumlah kemenangan, beberapa mengesankan, tapi saya tak pernah mengira bisa memenangi etape di Tour de France," kata Kuss, yang telah mengantongi kemenangan satu etape di Vuelta.
Pebalap berusia 26 tahun itu mempersembahkan kemenangan kedua bagi timnya di Tour tahun ini setelah pemimpin mereka Primoz Roglic yang cedera karena sempat terjatuh.
Menuju hari jeda pada Senin, Pogacar memiliki keunggulan lima menit 18 detik atas pebalap Kolombia Rigoberto Uran dan pebalap Denmark Jonas Vingegaard, rekan satu tim Kuss, di peringkat tiga terpaut 14 detik berselang.
Pebalap Prancis Guillaume Martin, yang sempat naik ke peringkat kedua berkat masuknya ia dalam kelompok breakaway pada Sabtu, tertinggal jauh ketika melaju di turunan dari Port d'Envalira, pada elevasi tertinggi, 2.408 meter di atas laut, Tour tahun ini.
Dia tidak bisa kembali masuk ke peloton yang terdiri dari para pesaing utama sebelum tanjakan Col de Beixalis (6,4km pada 8,5%), di mana rival-rival Pogacar mencoba untuk mengganggu sang pebalap Slovenia.
Richard Carapaz asal Ekuador menjadi yang pertama menyerang tetapi ia dengan mudah diredam Pogacar, yang juga sedikit kewalahan ketika Uran dan Vingegaard sempat melesat singka ke depan.
Jauh di depan, Kuss, salah satu dari sekian banyak pebalap profesional yang tinggal di Andorra, di mana mereka menemukan kondisi sempurna untuk latihan ketinggian dan memanfaatkan pajak rendah kerajaan itu, melaju solo sekitar dua kilometer menuju tanjakan di Col de Beixalis.
Valverde kewalahan tetapi mampu mendorong dirinya ke puncak, yang ia capai 20 detik setelah Kuss.
Di turunan yang sulit, Kuss, yang tadinya merupakan sang kapten dari Roglic ketika pebalap Slovenia itu finis runner-up tahun lalu, tidak membuat kesalahan untuk meraih kemenangant terbesarnya dalam karier.
Sekarang Kuss akan kembali fokus ke tugas utamanya, bekerja membantu Vingegaard. "Senang ada hari istirahat besok, dan memulikkan diri serta rileks. Sekarang kami di pekan ketiga dan Jonas sangat kuat," kata Kuss.
"Kami bisa sangat senang dengan dua kemenangan etape dan kami bisa mengalihkan fokus ke Jonas. Kami masih harus membahas taktik tapi dengan sejumlah finis di puncak yang akan tiba mungkin kami bisa mengambil risiko."
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021