Lifter muda Rahmat Erwin Abdullah menjadi salah satu dari lima atlet angkat besi Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo pada 24 Juli-2 Agustus mendatang.

Rahmat yang turun di kelas 73kg itu lolos ke Olimpiade Tokyo setelah Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) melakukan penyesuaian poin dan kelas dari setiap lifter pada 6 Juni lalu. Rahmat mengumpulkan 3,551.5311 poin, berdasarkan catatan resmi IWF.

Perjalanan Rahmat Erwin dalam meraih tiket Olimpiade bisa dibilang cukup mendebarkan. Pasalnya, berdasarkan data IWF hingga April 2021, Rahmat Erwin masih berada di peringkat ke-22 dunia.

Sementara itu, dalam setiap kelas hanya 13 lifter yang mendapat tiket ke Olimpiade Tokyo, terdiri atas delapan lifter yang masuk jajaran delapan besar dunia dan lima lainnya merupakan wakil dari setiap kontinen atau benua.

Meski berada di luar delapan besar, Rahmat yang berada di peringkat ke-11 itu pada akhirnya berhak tampil di Olimpiade Tokyo lewat jalur kontinental. Ia menjadi lifter berperingkat terbaik mewakili Asia di luar posisi delapan besar.

Hasil itu juga dipengaruhi oleh raihan emas Asian Junior Championships 2019 di Tahskent dan raihan medali perunggu untuk kategori clean and jerk dalam Asian Championships 2020 di Tashkent, Uzbekistan, April 2021.

Setelah itu, Rahmat diberi kesempatan oleh IWF untuk memperbaiki peringkatnya dengan ambil bagian di World Junior Championships 2020 di Tashkent, Mei 2021, yang merupakan kejuaraan kualifikasi terakhir untuk cabang angkat besi.

Di sana Rahmat diperkenankan ambil bagian hanya untuk memperbaiki peringkat, tidak memperebutkan medali. Hasilnya, ia finis di posisi kedua dengan total angkatan 331kg (snatch 143kg dan clean and jerk 188kg).

Selain hasil positif di tiga kejuaraan kualifikasi terakhir itu, kelolosan Rahmat ke Tokyo juga tak luput dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya adalah aturan IWF yang menyebut bahwa setiap negara hanya bisa menurunkan satu lifter di setiap kelas Olimpiade, penyesuaian lifter, hingga adanya lifter yang terjerat kasus doping.

Oleh karena itu, peringkat Rahmat pun bisa naik ke peringkat 10 besar sehingga memenuhi syarat untuk mengisi jatah kontinental.

Sebelum dinyatakan lolos ke Olimpiade Tokyo, Rahmat sudah beberapa kali tampil cukup gemilang dalam berbagai kejuaraan internasional. Dia bahkan digadang-gadang bisa menjadi penerus Eko Yuli Irawan (61kg) dan Triyatno (73kg) untuk mengharumkan Indonesia di pentas internasional.

Rahmat yang kini berusia 20 tahun itu menggebrak pertama kali setelah menjuarai kelas 73kg junior di Asian Junior Championships 2019 di Pyongyang, Korea Utara.

Atlet asal Makassar itu berhasil menyabet medali emas setelah mencatatkan total angkatan 326kg dengan snatch 147kg dan clean and jerk 179kg.

Baca juga: Mengenal lebih dekat dengan atlet Olimpiade, Lifter Aceh Nurul Akmal

Ia kembali tampil mengejutkan ketika menyumbangkan medali emas SEA Games 2019 Filipina dalam debutnya di multievent se-Asia Tenggara itu. Ia membukukan total angkatan 322kg dengan snatch 145kg dan clean and jerk 177kg.

Pada tahun lalu, Rahmat bahkan mampu memecahkan rekor dunia junior dalam ajang Asian Junior Championships 2020 di Tashkent, Uzbekistan untuk kategori clean and jerk 185kg dan total angkatan 329kg.

Baca juga: Profil atlet Olimpiade Tokyo, sang sprinter Lalu Muhammad Zohri

Rahmat mengukir catatan terbaiknya dengan total angkatan 335kg (snatch 148kg dan clean and jerk 187kg) saat ia finis di posisi keempat dalam Asian Championships 2020 di Tashkent, Uzbekistan pada April 2021.

Di Olimpiade Tokyo, Rahmat akan bersaing dengan lifter-lifter dari Australia, Bulgaria, Amerika Serikat, Jepang, Spanyol, Meksiko, China, Albania, Venezuela, Saudi Arabia, Morocco dan Tunisia.

Baca juga: Profil atlet Olimpiade, Gregoria Mariska, termuda di tim bulu tangkis

Tak hanya Rahmat Erwin Abdullah, Indonesia juga akan menurunkan empat lifter lainnya di Olimpiade Tokyo, yaitu Windy Cantika Aisah (49kg), Eko Yuli Irawan (61kg), Deni (67kg), dan Nurul Akmal (+87kg).

Selain Rahmat yang lolos melalui jalur kontinental, Windy, Eko Yuli Irawan, Deni, dan Nurul Akmal semuanya dinyatakan lolos Olimpiade karena mereka masuk peringkat delapan besar dunia, yang merupakan batas aman menuju Tokyo.

Sebelumnya pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Indonesia meloloskan tujuh lifter. Mereka adalah Eko Yuli, Muhammad Hasbi, Triyatno, Deni, Sri Wahyuni, Dewi Safitri, dan I Ketut Ariana.

Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan menjadi wakil yang menyumbangkan medali perak di Rio. Sri Wahyuni meraih medali perak di kelas 48kg putri setelah membukukan total angkatan 192 kilogram, dengan snatch 85kg snatch dan clean and jerk 107kg. Sementara Eko yang turun di kelas 62kg putra mencatat total angkatan 312kg (142kg snatch dan 170 kg clean and jerk).

Biodata singkat:

Nama lengkap: Rahmat Erwin Abdullah

Tempat, tanggal lahir: Makassar, 13 Oktober 2000

Lolos ke Olimpiade Tokyo: melalui jalur kontinental

Daftar prestasi:

2021, partisipan di World Junior Championships 2020 di Tashkent

2021, medali perunggu Asian Championhips 2020 di Tashkent

2020, medali emas Asian Junior Championships di Tashkent

2019, medali emas SEA Games 2019 Filipina

2019, medali emas Asian Junior Championships di Pyongyang, Korea Utara

2019, partisipan di IWF World Championships

2019, partisipan di IWF Junior World Championships di Suva, Fiji

2018, partisipan Asian Games di Jakarta-Palembang

2018, partisipan IWF Junior World Championships

2017, partisipan IWF Youth World Championships

Pewarta: Shofi Ayudiana

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021