Belasan ekor kerbau milik masyarakat di Desa Lataling, Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, Aceh, mati mendadak sejak sepekan terakhir.

Kepala Desa Lataling Agusman di Simeulue, Senin, mengatakan hingga saat ini sudah lebih dari 10 ekor kerbau mati secara tiba-tiba. Penyebab kematian hewan ternak tersebut hingga kini belum diketahui.

"Dalam dua hari ini saja ada empat ekor kerbau mati," kata Agusman yang juga pemilik kerbau yang mati secara mendadak tersebut. seraya berharap pemerintah daerah turun tangan mencari penyebab kematian kerbau tersebut.

Agusman mengatakan kematian kerbau mendadak tersebut sudah meresahkan pemilik hewan ternak itu. Selain itu, bangkai kerbau yang mati menimbulkan aroma busuk menyengat dan dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit.

Hendri S, pemilik ternak lain, mengatakan beberapa kerbau miliknya terlihat sakit. Untuk itu, dirinya berharap Pemerintah Kabupaten Simeulue melalui dinas terkait segera turun tangan mengatasi permasalahan tersebut.

"Kami minta pihak terkait turun tangan mengatasi masalah ini. Sebab, jika dibiarkan bisa menular ke semua hewan ternak yang ada di pulau ini," ucap Hendri.

Kepala Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Simeulue Hasrat Abubakar mengatakan saat ini terjadi serangan virus terhadap ternak kerbau di beberapa desa.

"Sedang ada virus atau penyakit ngorok. Kami sudah menurunkan tim menangani kematian mendadak ternak kerbau," kata Hasrat Abubakar menyebutkan.

Menurut Hasrat Abubakar ternak yang terserang virus tersebut sulit disembuhkan. Namun, kerbau yang belum terserang penyakit itu bisa dilakukan vaksin untuk langkah pencegahan.

"Kami juga mengharapkan kerbau-kerbau yang mati tersebut dikubur agar tidak menimbulkan penyakit," pungkas Hasrat Abubakar.
 

Pewarta: Ade Irwansah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021