Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan di wilayah Provinsi Aceh telah terdeteksi 11 kasus COVID-19 varian delta, berdasarkan hasil pemeriksaan dari sampel yang dikirim Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh ke Jakarta.

"Ada 11 kasus COVID-19 varian delta yang ditemukan di wilayah Aceh," kata Kepala Balai Litbangkes Aceh Fahmi Ichwansyah, di Banda Aceh, Rabu.

Fahmi mendapatkan laporan hasil pemeriksaan whole genom sequencing (WGS) di Aceh yang ditemukan varian delta itu dari Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan (BTDK) Balitbangkes Jakarta.

Ia  menjelaskan, pihaknya masih menunggu surat resmi dari BTDK Balitbangkes Jakarta untuk mengetahui daerah sebaran 11 kasus varian delta tersebut di wilayah Tanah Rencong.

"Kita belum mengetahui 11 kasus itu sebarannya di mana saja. Kita sedang menunggu surat dari pusat, nanti disitu akan jelas semua nomor sampel, NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan daerahnya dari mana," kata Fahmi.

Ia menyebutkan Balai Litbangkes Aceh mengirim sampel secara bergelombang untuk melakukan pemeriksaan WGS.

Awalnya pihaknya mengirim 23 sampel untuk WGS ke Jakarta, namun belum ditemukan varian alpha, delta maupun delta.

Selanjutnya pihaknya mengirim kembali 49 sampel ke Jakarta, namun dari total sampel itu pihaknya baru menerima laporan enam sampel, yang hasilnya juga belum terdeteksi varian baru COVID-19.

"Baru kita kirim lagi awal Juli 2021 ke Jakarta ada 123 sampel, jadi mungkin yang sekarang ini ditemukan (varian delta) hasil dari sequencing awal Juli itu, itu kemungkinan," katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021