Warga Desa Pulau Siumat, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, menggunakan air kelapa untuk kebutuhan sehari-hari jika sedang kemarau dan cuaca buruk melanda perairan Samudra Hindia.
Kepala Desa Pulau Siumat Aryunan di Simeuelu, Senin, menuturkan hingga saat ini di desa di pulau terluar Indonesia yang berada di Samudra Hindia tersebut belum ada sumber air bersih yang bisa digunakan dengan baik.
"Jika persediaan air bersih habis dan gelombang laut sedang tinggi ratusan warga desa terpaksa menggunakan air kelapa untuk kebutuhan sehari-hari," kata Aryunan.
Aryunan mengatakan masyarakat di pulau tersebut sejak dulu memasok kebutuhan air bersih dari Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue menggunakan kapal motor.
Selain memasok air bersih dari ibu kota kabupaten dengan jarak pelayaran selama tiga jam, kata Aryunan, masyarakat Pulau Siumat mendapatkan air kebutuhan sehari-hari dengan menampung hujan.
Aryunan mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya mencari sumber air di pulau tersebut. Pencarian dilakukan dengan menggali secara manual hingga membuat sumur bor.
"Namun, hingga kini belum juga ditemukan sumber air yang bisa diminum. Ada sumur bor, tetapi airnya asin. Jadi masyarakat tidak menggunakannya," kata Aryunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Kepala Desa Pulau Siumat Aryunan di Simeuelu, Senin, menuturkan hingga saat ini di desa di pulau terluar Indonesia yang berada di Samudra Hindia tersebut belum ada sumber air bersih yang bisa digunakan dengan baik.
"Jika persediaan air bersih habis dan gelombang laut sedang tinggi ratusan warga desa terpaksa menggunakan air kelapa untuk kebutuhan sehari-hari," kata Aryunan.
Aryunan mengatakan masyarakat di pulau tersebut sejak dulu memasok kebutuhan air bersih dari Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue menggunakan kapal motor.
Selain memasok air bersih dari ibu kota kabupaten dengan jarak pelayaran selama tiga jam, kata Aryunan, masyarakat Pulau Siumat mendapatkan air kebutuhan sehari-hari dengan menampung hujan.
Aryunan mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya mencari sumber air di pulau tersebut. Pencarian dilakukan dengan menggali secara manual hingga membuat sumur bor.
"Namun, hingga kini belum juga ditemukan sumber air yang bisa diminum. Ada sumur bor, tetapi airnya asin. Jadi masyarakat tidak menggunakannya," kata Aryunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021