Pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) dan SMA di wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar menghasilkan produk dari pertanian mencapai 1,2 ton setiap tahunnya.

"Akumulasi produk pelajar SMK dan SMA ini per tahun sampai 1,2 ton, ini juga komitmen kita yang harus dipenuhi dengan pengusaha dan para pihak atau perusahaan," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar Mohd Iqbal, di Banda Aceh, Rabu. 

Iqbal mengatakan, 1,2 ton komoditi hasil pertanian para pelajar tersebut belum diolah menjadi bahan makanan dan lainnya, melainkan tumbuhan segar seperti jeruk, lemon, beras organik, cabai organik dan kentang organik. 

Kemudian, kata Iqbal, hasil pertanian tersebut banyak yang telah diolah menjadi produk lokal yang dapat digunakan hingga layak konsumsi sebagai makanan atau minuman khas Aceh. 

"Ada yang hasil komoditi, dan ada yang sudah diolah misalnya seperti minyak wangi, minuman lemon, keripik serta berbagai jenis produk olahan lain," ujarnya. 

Iqbal menyampaikan, tanaman para pelajar tersebut ditanam langsung pada lahan milik SMK sendiri lebih kurang seluas 15 hektare yang tersebar di Banda Aceh dan Aceh Besar. 

Dirinya menuturkan, hasil produk olahan SMK tersebut banyak ditampung oleh para pengusaha yang ada di Aceh untuk kemudian dipasarkan kembali.

Karena itu, Iqbal menegaskan bahwa pihaknya akan terus memaksimalkan produk pertanian para pelajar tersebut melebihi dari yang dihasilkan saat ini. Maka dari itu dalam waktu dekat bakal dilaksanakan pameran produk dengan mengundang pengusaha hingga para guru supaya permintaannya semakin meningkat. 

"Ini kita maksimalkan, karena jika produk SMK berjalan maka bergeraklah sektor ekonomi, dan menurunkan angka kemiskinan, bahkan para siswa sudah tertantang bersaing dengan produk lainnya," demikian Mohd Iqbal. 


 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021