Mukim Batu Berlayar, Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, Aceh menggelar turnamen olahraga, seni, dan budaya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Kepala Mukim Batu Berlayar Terdin LN di Simeulue, Senin, mengatakan turnamen diikuti empat desa yakni Desa Pulau Bengkalak, Lataling, Anao, dan Blang Sebbel. 

"Kegiatan digelar untuk menggairahkan kembali olahraga, seni dan budaya yang sempat vakum akibat COVID-19 yang mewabah," kata Terdin.

Menurut Terdin, sejak pandemi COVID-19, seluruh aktivitas olahraga, seni, dan budaya terhenti. Untuk itu turnamen ini dibuka lagi namun dengan penerapan protokol kesehatan ketat, baik itu bagi pemain maupun bagi penonton.

Selain itu, untuk menghindari kerumunan panitia turnamen juga membuat aturan ketat dalam hal jadwal pertandingan. Jadwal dibuat pagi dan sore, jumlah pertandingan per harinya juga dibatasi, sehingga tidak menimbulkan banyak orang.

Adapun yang dipertandingkan dan diperlombakan dalam kegiatan tersebut di antara sepak bola dan bola voli untuk putra. Serta rebana, tarian, dan nandong untuk putri.

Bupati Simeulue Erli Hasim yang membuka turnamen tersebut mengharapkan kegiatan tersebut mengutamakan sportivitas serta menghentikan semua kegiatan saat shalat.

"Jadikan kegiatan ini wadah meningkatkan persatuan dan persaudaraan. Kalah menang itu adalah hal yang biasa," kata Erli Hasim. 
 

Pewarta: Ade Irwansah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021