Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendukung gerakan nasional untuk melawan kondisi pengeroposan dan pelapukan tulang manusia atau osteoporosis untuk mengurangi beban pemerintah dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Pencanangan gerakan nasional melawan osteoporosis ini diharapkan menjadi momentum bersama membangun kesadaran berani melawan osteoporosis, sehingga beban rumah sakit dan beban APBN juga semakin berkurang," kata Wapres dalam keterangan dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Wapres (BPMI Setwapres), Senin.

Pencegahan kondisi osteoporosis harus sejak dini dilakukan melalui sosialisasi kepada masyarakat. Terlebih lagi, kondisi osteoporosis tidak hanya diderita oleh lansia, kata Wapres saat beraudiensi dengan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) melalui konferensi video, Senin.

"Osteoporosis ini bukan hanya penyakit yang hanya diderita oleh wanita, namun juga dialami oleh (masyarakat) dengan rentang usia 50-80 tahun. Oleh karena itu, ini memang perlu disikapi secara lebih serius," tambahnya.

Rencananya gerakan nasional untuk melawan osteoporosis tersebut akan dicanangkan pada 23 Oktober 2021 oleh Perwatusi. Wapres juga berharap Perwatusi dapat meningkatkan kontribusinya terhadap masyarakat untuk mencegah osteoporosis.

Sementara itu, Ketua DPP Perwatusi Anita Hutagalung berharap gerakan nasional tersebut dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat, sehingga angka orang dengan osteoporosis di Indonesia dapat berkurang.

"Kami harap gaung gerakan nasional ini dapat terdengar hingga seluruh pelosok Tanah Air, sehingga pada akhirnya Perwatusi dapat berkontribusi secara nasional, khususnya bagi kesehatan tulang masyarakat Indonesia," ujarnya.

Hari Osteoporosis Sedunia diperingati setiap tanggal 20 Oktober guna meningkatkan kesadaran global tentang upaya pencegahan, diagnosis dan pengobatan osteoporosis.

Peringatan tersebut diselenggarakan oleh International Osteoporosis Foundation (IOF) bersama dengan perwakilan organisasi peduli osteoporosis dari 90 negara, termasuk Perwatusi.

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021