Tim gabungan SAR menghentikan pencarian dua nelayan yang hilang setelah kapal mereka ditabrak kapal tanker di Selat Malaka karena wilayah pencarian dikhawatirkan masuk wilayah Malaysia.

“Dua tim dengan jumlah sembilan  personel sudah kembali. Untuk sementara, pencarian dihentikan," kata Kepala Satuan Polisi Air Polres Aceh Timur Iptu Zainurrusydi di Aceh Timur, Rabu.

Iptu Zainurrusydi mengatakan tim gabungan SAR memutuskan untuk kembali ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Aceh Timur, karena khawatir pencarian masuk ke negara tetangga dan terancam kegiatan patroli otoritas keamanan Malaysia.

Oleh karena, mereka kembali dan menghentikan pencarian. Selain itu, kabarnya juga di lokasi tidak ada jejak apa pun dan kedua korban yang hilang juga tidak ditemukan, kata Iptu Zainurrusydi.

Iptu Zainurrusydi mengatakan telah dilakukan 10 mil ke arah utara, timur dan barat di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di perairan Selat Malaka. Akan tetapi, tim gabunga sama sekali tidak menemukan jejak kapal, dan korban.

“Tim SAR mencari di ZEE sebenarnya butuh kehati-hatian ekstra. Sebab, ZEE merupakan jalur internasional yang sangat sibuk kapal-kapal besar,” kata Iptu Zainurrusydi.

Sebelumnya, dua nelayan Kabupaten Aceh Timur dilaporkan hilang dan dua lainnya selamat setelah kapal motor mereka dihantam kapal tanker di perairan Selat Malaka, Sabtu (9/10) pukul 22.00 WIB.

Dua nelayan yang selamat yakni Andi Mahathir dan Erwin Saputra. Sedangkan, dua nelayan yang hilang yakni Zulfakri dan Mirzarullah. Semuanya warga Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur.

Lokasi kejadian berada 56 mil laut dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Aceh Timur. Mereka merupakan awak kapal penangkap ikan KM Tetap Sinar Pagi 02. Kapal mereka tenggelam setelah ditabrak kapal tanker.

Kedua nelayan yang selamat sempat terapung di laut selama 24 jam. Mereka diselamatkan kapal nelayan Aceh Timur yang hendak kembali ke PPN Idi. Kedua nelayan tersebut tiba di PPN Idi, Minggu (10/10) sekira pukul 23.00 WIB.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021