Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh meminta semua pihak untuk menjaga keamanan dan kenyamanan yang telah tercipta di provinsi paling barat Indonesia itu, pascakonflik berkepanjangan.

Wakil Ketua DPR Aceh Safaruddin di Banda Aceh, Senin, mengatakan dalam sepekan terakhir ada tiga kasus kriminalitas bersenjata yang terjadi di Aceh Barat, Pidie, dan Aceh Timur.

Ia menilai kejadian tersebut ikut mengusik kenyamanan dan keamanan yang sudah terawat di Aceh.

"Kita tidak ingin lagi kembali ke masa suram. Cukup sudah kita merasakan konflik yang berkepanjangan, sudah banyak korban yang berjatuhan," kata Safaruddin.

Tiga peristiwa bersenjata di Aceh dalam sepekan terakhir meliputi, penembakan Dantim BAIS di Kabupaten Pidie, penembakan Pos Polisi di Aceh Barat, dan perampokan toko pakaian di Aceh Timur pada Minggu (31/10) kemarin sekitar pukul 21.40 WIB.

Atas peristiwa itu, Safaruddin mengajak semua pihak yang ada di bumi Serambi Mekkah itu untuk saling menjaga keutuhan dan keberlanjutan keamanan yang telah dirasakan masyarakat sejak perdamaian RI-GAM pada 2005 silam.

Politisi Partai Gerindra itu meminta aparat kepolisian menindak tegas pelaku kejahatan, apalagi menggunakan senjata api. Karena kedamaian merupakan harga mati yang harus dijaga dan dirawat.

"Tidak ada tawar menawar dengan perdamaian. Kita semua harus menjaganya sampai kapanpun. Setiap kejahatan dan kriminalitas di Aceh harus ditindak agar kondisi Aceh tetap aman dan nyaman," katanya.

Di samping itu, Safaruddin mengaku prihatin dengan tingkat kesejahteraan masyarakat Tanah Rencong saat ini karena kemiskinan, kesehatan, pendidikan, dan lapangan pekerjaan masih menjadi masalah besar.

"Saat ini kita sedang fokus untuk memperbaiki pembangunan Aceh ke arah yang lebih baik," kata Safaruddin.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPR Aceh itu turut mengapresiasi kinerja aparat penegak hukum dalam menjaga keadaan Aceh tetap kondusif, sehingga sudah banyak investor yang kembali melirik Aceh.

Karena itu, Dewan berharap, kondisi aman yang dirasakan selama ini terus terpelihara, dan setiap pelaku kejahatan dapat segera terungkap sehingga roda perekonomian dan pembangunan Aceh terus bergerak dan Aceh bisa keluar dari kemiskinan.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021