Seorang pemuda warga Desa Meunasah Baroh, Kecamatan Simpang Keramat, Kabupaten Aceh Utara mampu meraup jutaan rupiah setiap minggunya dari hasil madu budi daya lebah kelulut. 

"Saya mulai menekuni budi daya lebah kelulut ini sejak dua tahun terakhir dengan bermodalkan pengetahuan dari media sosial," kata Banta Said, petani budi daya lebah kelulut, di Lhokseumawe, Selasa. 

Banta Said menyebutkan budi daya lebah kelulut saat ini mulai digeluti warga dengan memanfaatkan halaman rumah. Lebah kelulut pada umumnya hampir sama dengan lebah lainnya.

Budi daya lebah kelulut dilakukan dalam sebuah kotak kayu dengan ukuran 30 kali 60 centimeter. Dalam satu kotak menghasilkan hampir satu liter madu setiap minggunya, kata Banta Said. 

"Hasil panen setiap minggunya berkisar tujuh hingga 10 liter, hasil tersebut tergantung dari banyaknya makanan yang diisap lebah tersebut," ujar Banta Said. 

Banta Said mengatakan madu yang dihasilkan tersebut dikemas dalam botol sesuai permintaan pasar. Kemudian dipasarkan tidak hanya di Aceh Utara, tetapi juga ke sejumlah kabupaten/kota lainnya di Aceh. 

Ada juga pembeli langsung mengambil madu ke lokasi budi daya saat panen.
harga per liter Rp350 ribu. Madu lebah kelulut biasanya dipanen setiap seminggu sekali, kata Banta Said.

"Budi daya lebah kelulut tidak perlu perawatan secara khusus. Yang perlu dipastikan ketersediaan bunga yang menjadi sumber makanannya. Lebah kelulut tidak berbahaya bagi manusia," kata Banta Said. 
 

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021