Jakarta (ANTARA Aceh) - Pakar perilaku dari Universitas Indonesia (UI) Taufik Bahaudin meminta Pancasila sebagai dasar negara, menjadi acuan oleh pemerintah untuk menentukan kebijakan dalam pembangunan Indonesia.

"Jika Pancasila ini diyakini sebagai dasar negara, yang memang harus jadi dasar acuan dan jadi pegangan nilai kebenaran dan salah, maka setiap melakukan kebijakan, pemerintah harusnya mengacunya pada Pancasila," kata Taufik saat dihubungi dari Jakarta, Minggu malam.

Sekarang ini, menurut Taufik yang terjadi adalah Pancasila hanya menjadi pengetahuan dan hapalan semata saja tidak disertai dengan penerapan nilainya dalam kehidupan sehari-hari.

"Sekarang anda bisa lihat sendiri kondisi pemerintahan masih jalan semaunya, itulah yang menyebabkan situasi yang menyulitkan sekarang ini," ujar Taufik yang juga merupakan dosen senior di UI.

Taufik menilai keadaan masyarakat juga tidak jauh berbeda, namun dia menilai hal tersebut juga dikarenakan rakyat tidak memiliki sosok pemimpinnya. Masyarakat hanya berjalan sendiri-sendiri tanpa arah yang jelas serta kehilangan jati diri sehingga untuk berubah akan mengalami kesulitan.

"Menurut hukum organisasi, yang bisa melakukan perubahan organisasi adalah pemimpinnya. Meskipun masyarakat bisa melakukan sendiri tapi kelompoknya pasti kecil, kan jika ingin menggerakkan masyarakat sebagai bangsa harus ada komandannya, sekarang Indonesia seakan kehilangan komandan sebagai panutan untuk menjadi bangsa yang besar," ucapnya.

Selain itu, kata Taufik, perayaan hari lahir Pancasila yang jatuh setiap 1 Juni hanya diperingati secara seremonial saja dan sekedar pengingat tanpa mengerjakan substansi dan hakikat dasar negara itu sendiri.

"Yang banyak terjadi sekarang orang lebih sibuk mengurus ritualnya bukan mengerjakan makna atau nilainya dalam perilakunya, mereka sibuk seremonial saja supaya tidak merasa salah ketika tidak merayakan secara seremonial tapi perilakunya tidak berubah," katanya.

Dia mengharapkan ajakan untuk memperkuat ketahanan nasional dengan Pancasila seperti yang selama ini digaungkan oleh hampir semua pemerintah Indonesia tidak hanya menjadi kata mutiara tiap perayaan lahirnya Pancasila namun diimplementasikan dengan benar untuk memperkuat bangsa.

"Pancasila harus jadi jatidiri bangsa termasuk pemerintahan, karena ingat negara lain sebagai pesaing kita maunya kita ngaco terus, jadi saya tekankan bahwa memperkuat ketahanan nasional dengan dasar Pancasila adalah keniscayaan yang jangan hanya sebagai kata-kata dalam pidato saja harus sampai ke perilaku setiap individu," katanya.

Pewarta: Pewarta : Ricky Prayoga

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015