Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menilai Uni Emirat Arab (UEA) akan bisa jadi mitra yang andal untuk bisa ikut berinvestasi dalam pembangunan ibu kota baru.

Hal itu disampaikan Deputi Koordinasi Bidang Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menyusul pernyataan Presiden Jokowi terkait tiga sektor pembangunan di Indonesia yang bisa dijadikan prioritas kerja sama antara Indonesia-UEA, termasuk pembangunan ibu kota baru.

"Tentu bagus, kalau dilihat Abu Dhabi itu saya kira punya financial power (kekuatan finansial) yang bagus. Saya rasa mereka bisa jadi partner (mitra) yang sangat baik untuk pembangunan ibu kota baru," katanya dihubungi dari Jakarta, Jumat.

Seto menambahkan UEA juga diharapkan bisa memberikan insight (wawasan) serta pengalamannya dalam pembangunan kota.

"Dubai itu kan sudah jadi kota internasional. Saya kira mereka juga bisa memberikan insights, berbagi pengalaman juga bagaimana mereka mengembangkan (kota) itu," katanya.

Kendati demikian Seto tidak membeberkan secara gamblang soal nilai komitmen investasi UEA untuk pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur. Begitu pula soal skema hingga realisasi investasinya.

"Kita tunggu saja (realisasinya)," ujar Seto. 

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga sektor pembangunan di Indonesia yang bisa dijadikan prioritas kerja sama antara Indonesia dan UEA.

"Yang pertama, pembangunan ibu kota baru Indonesia. Untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar 35 miliar dolar AS," ucap Presiden Jokowi saat menghadiri Indonesia-UAE Investment Forum yang berlangsung di Dubai, Kamis.

Sektor kedua adalah di bidang transisi energi. Presiden Jokowi berkomitmen akan lakukan transisi ini sebaik mungkin dengan mengundang investor dan teknologi dengan harga terjangkau.

"Jika anda tertarik melakukan investasi untuk energi baru dan terbarukan, ini adalah saat yang tepat. Potensi yang dimiliki Indonesia cukup banyak dan beragam, hidro, surya, panas bumi dan lain-lain," kata Presiden di depan para investor UEA.

Sektor prioritas ketiga yang disampaikan Presiden adalah di sektor perdagangan. Presiden Jokowi menekankan pentingnya diversifikasi perdagangan dan mulai menegosiasikan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).

"Saya harapkan pada Maret tahun depan perundingan sudah akan selesai," ujar Presiden Jokowi.

Pewarta: Ade irma Junida

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021