Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Arbonas Hutabarat mengatakan pengendalian pandemi COVID-19 menjadi kunci pemulihan ekonomi daerah.

"Ke depan, aktivitas dan pengendalian COVID-19 masih menjadi kunci dalam
mempercepat pemulihan perekonomian daerah," katanya di Manado, Sulut, Sabtu.

Dia menjelaskan tertahannya kinerja perekonomian daerah sebagai dampak kenaikan kasus aktif COVID-19 yang ditransmisikan pada pembatasan aktivitas sosial ekonomi masyarakat, perlu menjadi bahan evaluasi bersama.

Oleh karena itu, katanya, percepatan vaksinasi dan adaptasi pada kebiasaan baru terus diperkuat untuk mencegah terjadinya gelombang kasus COVID-19 berikutnya.

Menurut Arbonas, konsumsi pemerintah yang masih berperan penting dalam perekonomian daerah diharapkan dapat dipercepat realisasinya baik dari sisi belanja barang maupun belanja modal.

Hal ini penting, katanya, mengingat efek ganda konsumsi pemerintah pada perekonomian.

Selain itu, katanya, percepatan adaptasi pada ekonomi digital perlu ditingkatkan untuk tetap menjaga momentum pemulihan perekonomian meski masih dibayangi risiko pandemi.

Untuk menyikapi tantangan tersebut, katanya, Bank Indonesia akan tetap memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah dengan memberi dukungan sistem pembayaran nontunai serta mendorong pemanfaatan digitalisasi dalam kegiatan ekonomi di Sulawesi Utara.

Sebagai langkah konkrit, Bank Indonesia mencanangkan program SIAP QRIS di pasar Tanawangko pada 5 November 2021.

Melalui program tersebut, diharapkan pedagang dan pengunjung dapat terbiasa melakukan transaksi pembayaran secara digital.

Pencanangan program SIAP QRIS di Tanawangko akan menjadi awal bagi diimplementasikannya digitalisasi di seluruh pasar rakyat di Sulut.

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021