Langsa (ANTARA Aceh) - Mantan Wakil Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) daerah Awe Duek Kuta Binjai Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur, Fakhrudin alias Din Robot menyatakan puluhan eks kombatan GAM yang dipimpinnya siap bergabung dengan Islamic of Iraq and Syria (ISIS).
"Kami siap untuk bergabung dengan ISIS dan akan terbang ke Suriah," ungkap Din Robot, Kamis ketika dihubungi dari Langsa.
Disebutkan, segala keperluan untuk bergabung dan berangkat ke Suriah saat ini sedang dipersiapkan oleh Tim Pengacara Muslim (TPM) Aceh.
Din Robot mengatakan dirinya dan puluhan anggota kombatan lainnya ingin bergabung dengan ISIS demi bertahan bertahan hidup, karena selama ini mereka juga tidak diperhatikan oleh pemerintah, bahkan mereka mantan kombatan juga sering di hina oleh masyarakat karena mereka merupakan mantan pejuang yang seharusnya mendapat kelayakan hidup saat perdamaian ini, papar dia.
Namun, setelah perdamaian ini terwujud mereka malahan terpaksa menjadi kerja serabutan. Akibat dorongan faktor ekonomi, mereka terpaksa harus bergabung dengan ISIS yang sudah dijanjikan gajinya demi anak dan istri mereka walaupun nyawa mereka taruhannya.
Sementara Ketua TPM Aceh Safaruddin membenarkan bahwa puluhan mantan kombatan GAM siap bergabung dengan ISIS dan saat ini sedang melaksanakan proses keberangkatan mereka.
Safaruddin juga mengatakan sebenarnya para kombatan GAM ini sebelumnya sudah pernah ditawari untuk bergabung dengan ISIS namun saat itu mereka masih menunggu reaksi pemerintah apakah mereka (para kombatan) dilibatkan dalam pembangunan pasca perdamaian Aceh.
Namun, lanjutnya hingga saat ini Pemerintah khususnya Aceh tidak pernah memperhatikan meraka. Sehingga dari pada membuat keributan dan keonaran di bumi Serambi Mekkah ini, lebih baik kereka berangkat ke Suriah dengan tawaran gaji yang memuaskan.
"Dulu mereka sudah pernah di ajak untuk masuk ISIS tapi masih di pertimbangkan karena menunggu respon pemerintah namun hingga saat ini belum juga ada perhatian dari pemerintah sehingga kita akan tampung semua aspirasi mereka. Jika mereka mau berangkat ke Suriah kita jembatani, namun apa itu tidak ada jalan lain selain iniâ€, ungkap Safaruddin.
"Kami siap untuk bergabung dengan ISIS dan akan terbang ke Suriah," ungkap Din Robot, Kamis ketika dihubungi dari Langsa.
Disebutkan, segala keperluan untuk bergabung dan berangkat ke Suriah saat ini sedang dipersiapkan oleh Tim Pengacara Muslim (TPM) Aceh.
Din Robot mengatakan dirinya dan puluhan anggota kombatan lainnya ingin bergabung dengan ISIS demi bertahan bertahan hidup, karena selama ini mereka juga tidak diperhatikan oleh pemerintah, bahkan mereka mantan kombatan juga sering di hina oleh masyarakat karena mereka merupakan mantan pejuang yang seharusnya mendapat kelayakan hidup saat perdamaian ini, papar dia.
Namun, setelah perdamaian ini terwujud mereka malahan terpaksa menjadi kerja serabutan. Akibat dorongan faktor ekonomi, mereka terpaksa harus bergabung dengan ISIS yang sudah dijanjikan gajinya demi anak dan istri mereka walaupun nyawa mereka taruhannya.
Sementara Ketua TPM Aceh Safaruddin membenarkan bahwa puluhan mantan kombatan GAM siap bergabung dengan ISIS dan saat ini sedang melaksanakan proses keberangkatan mereka.
Safaruddin juga mengatakan sebenarnya para kombatan GAM ini sebelumnya sudah pernah ditawari untuk bergabung dengan ISIS namun saat itu mereka masih menunggu reaksi pemerintah apakah mereka (para kombatan) dilibatkan dalam pembangunan pasca perdamaian Aceh.
Namun, lanjutnya hingga saat ini Pemerintah khususnya Aceh tidak pernah memperhatikan meraka. Sehingga dari pada membuat keributan dan keonaran di bumi Serambi Mekkah ini, lebih baik kereka berangkat ke Suriah dengan tawaran gaji yang memuaskan.
"Dulu mereka sudah pernah di ajak untuk masuk ISIS tapi masih di pertimbangkan karena menunggu respon pemerintah namun hingga saat ini belum juga ada perhatian dari pemerintah sehingga kita akan tampung semua aspirasi mereka. Jika mereka mau berangkat ke Suriah kita jembatani, namun apa itu tidak ada jalan lain selain iniâ€, ungkap Safaruddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015