Langsa (ANTARA Aceh) - Direktur Utama PT. Bank Aceh Busra Abdullah, Jum'at di Pendopo Walikota Langsa mengatakan BUMD yang dipimpinnya setiap tahunnya melakukan program peduli rakyat.
"Ini adalah bantuan rakyat Aceh yang disalurkan melalui Bank Aceh yang merupakan satu-satunya lembaga keuangan perbankan yang dipercayakan masyarakat hari ini," ujar Busra didampingi Direktur Operasional, Rusydi M Adan.
Dihadapan para pimpinan cabang PT Bank Aceh di tiga wilayah kab/kota dan para pimpinan daerah yang hadir, Busra menyampaikan bahwa sebagai bukti kepedulian sosial pihaknya juga membantu para pengungsi rohingya asal Myanmar dan Bangladesh.
"Bantuan ini kita himpun dari masyarakat, nasabah dan karyawan/i dalam program peduli Rohingya. Bentuknya berupa uang tunai dan kebutuhan lain," ujarnya.
Bank Aceh, lanjut Busra, selalu berharap agar bersama-sama membangun perbankan demi Aceh yang lebih maju.
Adapun bentuk bantuan uang tunai yang diberikan secara simbolis diterima oleh masing-masing daerah yakni Pemko Langsa, diterima langsung Walikota Langsa, Usman Abdullah, sebesar Rp60 juta.
Kemudian, Pemkab Aceh Timur diterima Asisten Keistimewaan Aceh Ekonomi dan Pembangunan, Usman A Rahman sebesar Rp45 juta serta Pemkab Aceh Tamiang yang diterima Wakil Bupati Iskandar Zulkarnain, senilai Rp15 juta.
Namun bantuan untuk Aceh Tamiang tersebut ditambahkan ke Pemko Langsa sehingga berjumlah Rp75 juta karena pengungsi Rohingya di Tamiang tidak ada lagi.
Busra juga menjelaskan, bantuan Bank Aceh tidak hanya bencana alam dan kamanusian saja, karena baru-baru ini sudah memberikan 25 unit mobil ambulance, sarana olahraga dan berbagai kegiatan kemaslahatan lainnya.
Walikota Langsa Usman Abdullah yang mewakili Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dan Pemkab Aceh Tamiang, mengatakan membantu Rohingya adalah kewajiban sesama muslim, Rohingya yang terusir dari tanah kelahirannya sendiri maka kita wajib membantunya.
"Kehadiran Bank Aceh dalam membantu rohingya sudah sepantasnya karena bank plat merah itu merupakan milik masyarakat Aceh secara menyeluruh," imbuh Usman.
"Ini adalah bantuan rakyat Aceh yang disalurkan melalui Bank Aceh yang merupakan satu-satunya lembaga keuangan perbankan yang dipercayakan masyarakat hari ini," ujar Busra didampingi Direktur Operasional, Rusydi M Adan.
Dihadapan para pimpinan cabang PT Bank Aceh di tiga wilayah kab/kota dan para pimpinan daerah yang hadir, Busra menyampaikan bahwa sebagai bukti kepedulian sosial pihaknya juga membantu para pengungsi rohingya asal Myanmar dan Bangladesh.
"Bantuan ini kita himpun dari masyarakat, nasabah dan karyawan/i dalam program peduli Rohingya. Bentuknya berupa uang tunai dan kebutuhan lain," ujarnya.
Bank Aceh, lanjut Busra, selalu berharap agar bersama-sama membangun perbankan demi Aceh yang lebih maju.
Adapun bentuk bantuan uang tunai yang diberikan secara simbolis diterima oleh masing-masing daerah yakni Pemko Langsa, diterima langsung Walikota Langsa, Usman Abdullah, sebesar Rp60 juta.
Kemudian, Pemkab Aceh Timur diterima Asisten Keistimewaan Aceh Ekonomi dan Pembangunan, Usman A Rahman sebesar Rp45 juta serta Pemkab Aceh Tamiang yang diterima Wakil Bupati Iskandar Zulkarnain, senilai Rp15 juta.
Namun bantuan untuk Aceh Tamiang tersebut ditambahkan ke Pemko Langsa sehingga berjumlah Rp75 juta karena pengungsi Rohingya di Tamiang tidak ada lagi.
Busra juga menjelaskan, bantuan Bank Aceh tidak hanya bencana alam dan kamanusian saja, karena baru-baru ini sudah memberikan 25 unit mobil ambulance, sarana olahraga dan berbagai kegiatan kemaslahatan lainnya.
Walikota Langsa Usman Abdullah yang mewakili Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dan Pemkab Aceh Tamiang, mengatakan membantu Rohingya adalah kewajiban sesama muslim, Rohingya yang terusir dari tanah kelahirannya sendiri maka kita wajib membantunya.
"Kehadiran Bank Aceh dalam membantu rohingya sudah sepantasnya karena bank plat merah itu merupakan milik masyarakat Aceh secara menyeluruh," imbuh Usman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015