Komisi V DPR Aceh melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh karena adanya keluhan masyarakat terkait pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan mereka minta rumah sakit untuk segera membenahinya.

"Kita melakukan sidak ini menyikapi banyak keluhan masyarakat, pertama di IGD, kita lihat pasien membludak setelah minimnya kasus COVID-19. Tapi IGD kita kecil, dan ini harus dibenahi," kata Ketua Komisi V DPRA M Rizal Falevi Kirani di Banda Aceh, Selasa.

Selain itu, Falevi juga meminta manajemen rumah sakit untuk menambah petugas di pelayanan IGD, sehingga semua masyarakat Aceh mendapatkan pelayanan yang baik.

"Kita juga sudah minta pihak rumah sakit untuk mengusulkan pengadaan tambahan AC dan ruangan, masalah itu juga harus segera diselesaikan," ujarnya.

Tak hanya itu, dalam sidak ini para wakil rakyat tersebut juga menemukan adanya kekurangan alat kesehatan terutama USG dokter di ruang radiologi, sehingga membuat pasien harus mengantri dengan waktu yang lama. 

"Alat kesehatan pada pengadaan terakhir pada 2019 saat ini belum menjawab beberapa kebutuhan masyarakat dan dan rumah sakit, baru ada satu dan butuh tiga lagi," kata politikus PNA itu. 

Falevi menuturkan, pihaknya segera mengusulkan berapa kebutuhan alat kesehatan untuk rumah sakit Pemerintah Aceh itu. Hal ini penting direalisasi supaya masyarakat tidak lagi menunggu lama untuk mendapatkan perawatan.

"Untuk ini kita sudah berkoordinasi dengan usernya untuk melaporkan apa-apa saja alat kesehatan yang dibutuhkan, termasuk kebutuhan personelnya (tenaga medis)," ujar Falevi.

Sementara itu, Direktur Pelayanan RSUDZA Banda Aceh Endang Mutiawati menyatakan bahwa untuk tenaga medis pihaknya akan segera mendapatkan tambahan hasil dari penerimaan CPNS 2021 lalu. 

"Tahun ini ada 200 orang tambahan, dan ini cukup untuk beberapa ruangan tertentu yang dibutuhkan," kata Endang. 

Kemudian, mengenai masih kurangnya alat kesehatan, Endang berharap DPRA bersama Pemerintah Aceh bisa menganggarkannya tahun ini, sehingga kekurangan saat ini dapat ditutupi. 

"Masih banyak yang dibutuhkan (alat kesehatan), dan berharap bisa dianggarkan tahun ini oleh pemerintah Aceh," demikian Endang.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022