Tim bola voli putri Jakarta Pertamina Fastron untuk sementara memimpin klasemen sementara PLN Mobile Proliga 2022 setelah mengantongi enam poin dari dua kemenangan beruntun.
Pada laga terakhir di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/1), Pertamina sukses mengalahkan juara bertahan Jakarta Mandiri Popsivo Polwan,dengan skor 3-1 (19-25, 25-18, 25-14,25-19).
Kesuksesan Pertamina pada dua laga terakhir ini tak lepas dari materi pemain yang lebih merata. Permain skuad Octavian juga lebih bervariasi.
Namun pada sisi lain, kata Octavian, tim pesaing seperti Popsivo hadir dengan komposisi belum lengkap. "Saya rasa, tim-tim lawan masih belum maksimal. Banyak tim yang belum diperkuat oleh dua pemain asing," kata Octavian.
Dalam kesempatan ini, Octavian juga menyebut masih ada sejumlah catatan untuk Niverka Marte dan kawan-kawan untuk lebih mematangkan diri jelang laga selanjutnya.
"Masih banyak kekurangan. Misalnya, akurasi setter yang belum pas dan lainnya. Tapi penampilan kami pada laga kedua in lumayan agak naik dan bisa menang," kata Octavian menambahkan.
Jakarta Pertamina Fastron akan melanjutkan perjalanan pada kompetisi bola voli paling bergengsi di Tanah Air ini melawan Jakarta Elektrik PLN pada Minggu (16/1).
Sementara itu, pada sektor putra tim juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator kalah dari Jakarta BNI 46 dengan skor 2-3 (30-32, 33-31, 20-25, 26-24, 15-17).
Pertandingan berlangsung sangat ketat sejak awal. Selisih angka antara kedua tim tidak jauh. Sehingga laga yang banyak diwarnai protes dengan kepemimpinan wasit itu berlangsung selama tiga jam tiga menit.
Bagi Samator, ini kekalahan pertama pada musim ini. Dalam dua laga yang dijalani, Samator meraih kemenangan yakni atas Palembang Bank SumselBabel 3-1 (26-28, 25-19, 25-22, 25-22) dan Kudus Sukun Badak 3-1 (25-22, 23-25, 25-20, 25-17).
Sedangkan bagi BNI 46, ini merupakan kemenangan pertama. Sebelumnya pada seri pertama, pekan lalu, tim besutan Samsul Jais ini kalah dari Jakarta Pertamina Pertamax 0-3 (23-25, 15-25, 20-25).
"Pertandingan ini pertama dalam sejarah Proliga banyak kesalahan yang dibuat. Pertandingan berjalan ketat selisih poin dua setiap pertandingannya. Secara psikologi, secara tim kami sudah mengerti strategi yang ingin kami jalani," ungkap Pelatih Jakarta BNI 46 Samsul Jais usai laga.
Pada laga kemarin, Jakarta BNI 46 sempat melakukan protes terhadap kepemimpinan wasit. Dimaz Saputra dan kawan-kawan merasa dirugikan wasit Haryono karena sejumlah keputusannya pada set ke empat dan kelima. Bahkan, mereka sempat menolak bertanding.
Menurut Samsul Jais, keputusan wasit tersebut memberi dampak pada para pemainnya. "Saya rasa ke depannya Proliga harus evaluasi karena kepemimpinan wasit kurang baik malam hari ini (kemarin)," ujar Samsul menambahkan.
Sementara itu, pelatih Surabaya Bhayangkara Samator, Sigit Ari Widodo mengaku kurang beruntung pada laga tersebut. pada set ke lima BNI 46 bisa memanfaatkan sejumlah momentum sehingga bisa menang. Sebaliknya mereka malah melakukan sejumlah kesalahan.
"Kami kurang keberuntungan pada laga ini, pada set kelima BNI punya momentum dan secara teknis kami melakukan beberapa kesalahan. Pemain asing kami, Marko Sindelic kurang berpartisipasi banyak pada laga ini," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Pada laga terakhir di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/1), Pertamina sukses mengalahkan juara bertahan Jakarta Mandiri Popsivo Polwan,dengan skor 3-1 (19-25, 25-18, 25-14,25-19).
Kesuksesan Pertamina pada dua laga terakhir ini tak lepas dari materi pemain yang lebih merata. Permain skuad Octavian juga lebih bervariasi.
Namun pada sisi lain, kata Octavian, tim pesaing seperti Popsivo hadir dengan komposisi belum lengkap. "Saya rasa, tim-tim lawan masih belum maksimal. Banyak tim yang belum diperkuat oleh dua pemain asing," kata Octavian.
Dalam kesempatan ini, Octavian juga menyebut masih ada sejumlah catatan untuk Niverka Marte dan kawan-kawan untuk lebih mematangkan diri jelang laga selanjutnya.
"Masih banyak kekurangan. Misalnya, akurasi setter yang belum pas dan lainnya. Tapi penampilan kami pada laga kedua in lumayan agak naik dan bisa menang," kata Octavian menambahkan.
Jakarta Pertamina Fastron akan melanjutkan perjalanan pada kompetisi bola voli paling bergengsi di Tanah Air ini melawan Jakarta Elektrik PLN pada Minggu (16/1).
Sementara itu, pada sektor putra tim juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator kalah dari Jakarta BNI 46 dengan skor 2-3 (30-32, 33-31, 20-25, 26-24, 15-17).
Pertandingan berlangsung sangat ketat sejak awal. Selisih angka antara kedua tim tidak jauh. Sehingga laga yang banyak diwarnai protes dengan kepemimpinan wasit itu berlangsung selama tiga jam tiga menit.
Bagi Samator, ini kekalahan pertama pada musim ini. Dalam dua laga yang dijalani, Samator meraih kemenangan yakni atas Palembang Bank SumselBabel 3-1 (26-28, 25-19, 25-22, 25-22) dan Kudus Sukun Badak 3-1 (25-22, 23-25, 25-20, 25-17).
Sedangkan bagi BNI 46, ini merupakan kemenangan pertama. Sebelumnya pada seri pertama, pekan lalu, tim besutan Samsul Jais ini kalah dari Jakarta Pertamina Pertamax 0-3 (23-25, 15-25, 20-25).
"Pertandingan ini pertama dalam sejarah Proliga banyak kesalahan yang dibuat. Pertandingan berjalan ketat selisih poin dua setiap pertandingannya. Secara psikologi, secara tim kami sudah mengerti strategi yang ingin kami jalani," ungkap Pelatih Jakarta BNI 46 Samsul Jais usai laga.
Pada laga kemarin, Jakarta BNI 46 sempat melakukan protes terhadap kepemimpinan wasit. Dimaz Saputra dan kawan-kawan merasa dirugikan wasit Haryono karena sejumlah keputusannya pada set ke empat dan kelima. Bahkan, mereka sempat menolak bertanding.
Menurut Samsul Jais, keputusan wasit tersebut memberi dampak pada para pemainnya. "Saya rasa ke depannya Proliga harus evaluasi karena kepemimpinan wasit kurang baik malam hari ini (kemarin)," ujar Samsul menambahkan.
Sementara itu, pelatih Surabaya Bhayangkara Samator, Sigit Ari Widodo mengaku kurang beruntung pada laga tersebut. pada set ke lima BNI 46 bisa memanfaatkan sejumlah momentum sehingga bisa menang. Sebaliknya mereka malah melakukan sejumlah kesalahan.
"Kami kurang keberuntungan pada laga ini, pada set kelima BNI punya momentum dan secara teknis kami melakukan beberapa kesalahan. Pemain asing kami, Marko Sindelic kurang berpartisipasi banyak pada laga ini," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022