Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara menyatakan kuota atau jatah pupuk urea bersubsidi di kabupaten itu pada 2022 sebanyak 9.500 ton.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara Erwandi di Lhokseumawe, Rabu, mengatakan kuota pupuk urea bersubsidi menurun dibandingkan pada 2021 yang mencapai 11 ribu ton.

"Ada pengurangan kuota pupuk urea subsidi dibandingkan tahun lalu. Pengurangannya mencapai 1.500 ton, dari 11 ribu ton menjadi 9.500 ton," kata Erwandi.

Menurut Erwandi, jumlah pupuk bersubsidi tersebut hanya mampu memenuhi 30 sampai 40 persen dari total luas area persawahan di Kabupaten Aceh Utara. Kabupaten Aceh Utara memiliki persawahan 39 ribu hektare.

Erwandi mengatakan kuota pupuk urea bersubsidi pada 2021 yang mencapai 11 ribu ton tersebut mampu direalisasikan sebesar 97,04 persen atau 10.674 ton. 

"Artinya dengan alokasi pupuk urea bersubsidi tahun ini yang hanya 9.500 ton sudah dipastikan kurang. Namun kami akan berupaya mengajukan penambahan kuota pada semester berikutnya," kata Erwandi.

Untuk kuota pupuk NPK bersubsidi, kata Erwandi, juga terjadi pengurangan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021, Kabupaten Aceh Utara mendapatkan alokasi sebanyak 7.131 ton.

Sedangkan kuota pupuk NPK subsidi pada 2022 turun menjadi 5.950 ton. Sementara, realisasi pupuk NPK subsidi pada 2021 mencapai 98,87 persen atau 7.056 ton. Dan ini juga bakal terjadi kekurangan, kata Erwandi. 

"Kalau untuk pupuk organik bersubsidi pada tahun ini mengalami kenaikan dari 1.550 ton pada 2021 menjadi 2.976 ton. Kami juga berupaya menggalakkan pemakaian pupuk organik kepada masyarakat," kata Erwandi.

Erwandi mengatakan Kabupaten Aceh Utara mengalami kekurangan pupuk bersubsidi setiap tahunnya. Kekurangan pupuk bersubsidi tersebut terpaksa dipenuhi petani dengan pupuk nonsubsidi.

"Pemerintah Kabupaten Aceh Utara terus berupaya mendapatkan penambahan pupuk bersubsidi agar petani dapat tidak terlalu terbebani. Kepada para petani, kami juga menyarankan menggunakan pupuk organik yang bernilai ekonomis," kata Erwandi.
 

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022