Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Aceh melalui Unit Pelaksana Teknis Pangkalan Pendaratan Ikan Pusong, Kota Lhokseumawe menyatakan hasil tangkapan ikan nelayan mengalami peningkatan.
"Hasil tangkap ikan nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan Pusong Kota Lhokseumawe meningkat pada Februari 2022 dibandingkan Januari 2022," kata Koordinator Unit Pelaksanaan Teknis Pangkalan Pendaratan Ikan Pusong Asmadi di Lhokseumawe, Rabu.
Asmadi mengatakan ikan tangkapan nelayan yang didaratkan di Unit Pelaksanaan Teknis Pangkalan Pendaratan Ikan Pusong pada Februari 2022 mencapai 362,8 ton atau rata-rata 12,9 ton per hari dengan nilai jual lelang Rp6,2 miliar.
Sedangkan ikan tangkapan pada periode Januari 2022 sebanyak 204,8 ton atau 6,6 ton per hari dengan nilai jual lelang sebesar Rp4,8 miliar, kata Asmadi menyebutkan.
Menurut Asmadi, peningkatan tangkapan ikan nelayan hingga 158 ton tersebut akibat meningkatnya kunjungan kapal yang membawa hasil tangkapan ikan di perairan Selat Malaka ke Pangkalan Pendaratan Ikan Pusong.
"Meski beberapa hari lalu cuaca buruk dan banyak nelayan tidak melaut, namun selama Februari 2022, kapal nelayan yang melaut dari Pangkalan Pendaratan Ikan Pusong sebanyak 163 kapal. Sementara pada Januari 2022 hanya 124 kapal," kata Asmadi.
Asmadi mengatakan ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong berbagai jenis ikan dan didominasi ikan jenis cakalang, teri, layang, dan tongkol.
"Harga ikan bervariasi dan tergantung hasil tangkapan nelayan. Jika tangkapan nelayan banyak, maka harganya cenderung turun. Sebaliknya, jika tangkapan sedikit, maka harganya akan mahal," kata Asmadi.
Asmadi mengatakan wilayah penangkapan ikan nelayan Lhokseumawe meliputi Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 571 yang berada di perairan Selat Malaka.
"Rata-rata jumlah kapal motor yang menangkap ikan setiap bulannya berkisar antara 50 hingga 80 unit dengan bobot 10 gross ton atau GT hingga 60 GT," kata Asmadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Hasil tangkap ikan nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan Pusong Kota Lhokseumawe meningkat pada Februari 2022 dibandingkan Januari 2022," kata Koordinator Unit Pelaksanaan Teknis Pangkalan Pendaratan Ikan Pusong Asmadi di Lhokseumawe, Rabu.
Asmadi mengatakan ikan tangkapan nelayan yang didaratkan di Unit Pelaksanaan Teknis Pangkalan Pendaratan Ikan Pusong pada Februari 2022 mencapai 362,8 ton atau rata-rata 12,9 ton per hari dengan nilai jual lelang Rp6,2 miliar.
Sedangkan ikan tangkapan pada periode Januari 2022 sebanyak 204,8 ton atau 6,6 ton per hari dengan nilai jual lelang sebesar Rp4,8 miliar, kata Asmadi menyebutkan.
Menurut Asmadi, peningkatan tangkapan ikan nelayan hingga 158 ton tersebut akibat meningkatnya kunjungan kapal yang membawa hasil tangkapan ikan di perairan Selat Malaka ke Pangkalan Pendaratan Ikan Pusong.
"Meski beberapa hari lalu cuaca buruk dan banyak nelayan tidak melaut, namun selama Februari 2022, kapal nelayan yang melaut dari Pangkalan Pendaratan Ikan Pusong sebanyak 163 kapal. Sementara pada Januari 2022 hanya 124 kapal," kata Asmadi.
Asmadi mengatakan ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong berbagai jenis ikan dan didominasi ikan jenis cakalang, teri, layang, dan tongkol.
"Harga ikan bervariasi dan tergantung hasil tangkapan nelayan. Jika tangkapan nelayan banyak, maka harganya cenderung turun. Sebaliknya, jika tangkapan sedikit, maka harganya akan mahal," kata Asmadi.
Asmadi mengatakan wilayah penangkapan ikan nelayan Lhokseumawe meliputi Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 571 yang berada di perairan Selat Malaka.
"Rata-rata jumlah kapal motor yang menangkap ikan setiap bulannya berkisar antara 50 hingga 80 unit dengan bobot 10 gross ton atau GT hingga 60 GT," kata Asmadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022