Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe menyatakan lima komoditas utama mengalami kenaikan harga memberikan andil atau menyumbang inflasi terbesar di Kota Lhokseumawe, Aceh.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Lhokseumawe Gunawan di Lhokseumawe, Senin, mengatakan lima komoditas utama menjadi penyumbang inflasi yakni cabai merah, bawang merah, rokok, mobil dan sabun deterjen.
"Inflasi yang terjadi akibat didorong oleh peningkatan harga pada komoditas cabai merah dan bawang merah yang harganya kembali naik setelah harganya anjlok bulan lalu akibat surplus pasokan," kata Gunawan.
Gunawan mengatakan saat ini cabai merah dan bawang merah masih dalam masa tanam yang membuat pasokan mulai berkurang, sehingga harganya cenderung naik.
Untuk rokok, kata Gunawan, harganya naik karena adanya kebijakan peningkatan bea cukai. Selain itu, peningkatan harga mobil disebabkan oleh naiknya biaya administrasi STNK, bea balik nama, dan naiknya harga bahan baku, juga memicu inflasi.
Gunawan mengatakan Kota Lhokseumawe diperkirakan juga mengalami inflasi pada Maret 2022. Perkiraan inflasi tersebut pada kisaran 0,00 persen hingga 0,30 persen.
"Prakiraan inflasi dipengaruhi dampak peningkatan harga cabai merah dan bawang merah serta memasukinya tradisi meugang bagi masyarakat Aceh dalam bulan suci Ramadhan, akhir Maret ini," kata Gunawan.
Inflasi juga akan dipengaruhi normalisasi permintaan masyarakat seiring adaptasi kebiasaan baru yang semakin baik serta optimisme masyarakat yang semakin meningkat, kata Gunawan.
Selain inflasi, kata Gunawan, deflasi di Kota Lhokseumawe pada Februari 2022 dipicu perubahan harga pada kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar -3,54 persen.
"Lima komoditas mengalami penurunan harga dan memberikan andil deflasi diantaranya ikan tongkol, daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng, dan ikan dencis," kata Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Lhokseumawe Gunawan di Lhokseumawe, Senin, mengatakan lima komoditas utama menjadi penyumbang inflasi yakni cabai merah, bawang merah, rokok, mobil dan sabun deterjen.
"Inflasi yang terjadi akibat didorong oleh peningkatan harga pada komoditas cabai merah dan bawang merah yang harganya kembali naik setelah harganya anjlok bulan lalu akibat surplus pasokan," kata Gunawan.
Gunawan mengatakan saat ini cabai merah dan bawang merah masih dalam masa tanam yang membuat pasokan mulai berkurang, sehingga harganya cenderung naik.
Untuk rokok, kata Gunawan, harganya naik karena adanya kebijakan peningkatan bea cukai. Selain itu, peningkatan harga mobil disebabkan oleh naiknya biaya administrasi STNK, bea balik nama, dan naiknya harga bahan baku, juga memicu inflasi.
Gunawan mengatakan Kota Lhokseumawe diperkirakan juga mengalami inflasi pada Maret 2022. Perkiraan inflasi tersebut pada kisaran 0,00 persen hingga 0,30 persen.
"Prakiraan inflasi dipengaruhi dampak peningkatan harga cabai merah dan bawang merah serta memasukinya tradisi meugang bagi masyarakat Aceh dalam bulan suci Ramadhan, akhir Maret ini," kata Gunawan.
Inflasi juga akan dipengaruhi normalisasi permintaan masyarakat seiring adaptasi kebiasaan baru yang semakin baik serta optimisme masyarakat yang semakin meningkat, kata Gunawan.
Selain inflasi, kata Gunawan, deflasi di Kota Lhokseumawe pada Februari 2022 dipicu perubahan harga pada kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar -3,54 persen.
"Lima komoditas mengalami penurunan harga dan memberikan andil deflasi diantaranya ikan tongkol, daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng, dan ikan dencis," kata Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022