Tim MoU Helsinki yang dibentuk Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Al Haytar menemui Dubes Uni Eropa terkait percepatan implementasi butir-butir perjanjian damai antara GAM dengan Pemerintah Republik (RI).
"Tim MoU Helsinki telah bertemu Dubes Uni Eropa Vincent Piket di Jakarta, untuk percepatan implementasi MoU Helsinki dalam UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh (UUPA)," kata Kabag Humas dan Kerjasama Wali Nanggroe Aceh M Nasir Syamaun, di Banda Aceh, Rabu.
Baca juga: Wali Nanggroe Aceh temui Kasad TNI, ini yang dibahas
Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud menegaskan pihaknya terus mengupayakan berbagai langkah agar MoU Helsinki dan UUPA dapat diimplementasikan secara menyeluruh.
“Masih ada banyak yang belum dipenuhi oleh Pemerintah, dan kita akan terus mengusahakannya,” kata Tgk Malik Mahmud.
Kata Tgk Malik, pihaknya meminta dukungan penuh dari Uni Eropa agar kesepahaman yang belum diimplementasikan sampai hari ini dapat segera dipenuhi Pemerintah Pusat.
Baca juga: Wali Nanggroe Aceh bentuk tim khusus pengkajian MoU Helsinki, ini nama-namanya
“Ini penting, termasuk juga dukungan dari Uni Eropa dalam upaya pembangunan lewat investasi untuk berbagai bidang,” ujar Wali.
Dalam kesempatan ini, Ketua Tim MoU Helsinki H Kamaruddin Abu Bakar mengatakan bahwa banyak yang belum maksimal dalam implementasinya, bahkan ada yang tidak berjalan sama sekali.
Baca juga: Wali Nanggroe Aceh terima anugerah tokoh perdamaian USK Award 2022
“Sudah 17 tahun usia perdamaian Aceh. Tahun ini harus sudah ada kemajuan, kita terus berusaha agar semuanya dapat diimplementasikan,” kata Kamaruddin.
Dirinya menambahkan, implementasi hasil perjanjian damai Aceh merupakan tanggungjawab semua pihak, baik dari Aceh, Pemerintah Indonesia, dan pihak-pihak yang terlibat pada proses perundingan hingga penandatanganan MoU Helsinki di Finlandia 2005 silam.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Tim MoU Helsinki telah bertemu Dubes Uni Eropa Vincent Piket di Jakarta, untuk percepatan implementasi MoU Helsinki dalam UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh (UUPA)," kata Kabag Humas dan Kerjasama Wali Nanggroe Aceh M Nasir Syamaun, di Banda Aceh, Rabu.
Baca juga: Wali Nanggroe Aceh temui Kasad TNI, ini yang dibahas
Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud menegaskan pihaknya terus mengupayakan berbagai langkah agar MoU Helsinki dan UUPA dapat diimplementasikan secara menyeluruh.
“Masih ada banyak yang belum dipenuhi oleh Pemerintah, dan kita akan terus mengusahakannya,” kata Tgk Malik Mahmud.
Kata Tgk Malik, pihaknya meminta dukungan penuh dari Uni Eropa agar kesepahaman yang belum diimplementasikan sampai hari ini dapat segera dipenuhi Pemerintah Pusat.
Baca juga: Wali Nanggroe Aceh bentuk tim khusus pengkajian MoU Helsinki, ini nama-namanya
“Ini penting, termasuk juga dukungan dari Uni Eropa dalam upaya pembangunan lewat investasi untuk berbagai bidang,” ujar Wali.
Dalam kesempatan ini, Ketua Tim MoU Helsinki H Kamaruddin Abu Bakar mengatakan bahwa banyak yang belum maksimal dalam implementasinya, bahkan ada yang tidak berjalan sama sekali.
Baca juga: Wali Nanggroe Aceh terima anugerah tokoh perdamaian USK Award 2022
“Sudah 17 tahun usia perdamaian Aceh. Tahun ini harus sudah ada kemajuan, kita terus berusaha agar semuanya dapat diimplementasikan,” kata Kamaruddin.
Dirinya menambahkan, implementasi hasil perjanjian damai Aceh merupakan tanggungjawab semua pihak, baik dari Aceh, Pemerintah Indonesia, dan pihak-pihak yang terlibat pada proses perundingan hingga penandatanganan MoU Helsinki di Finlandia 2005 silam.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022