Setelah sempat rusak akibat termakan usia, mimbar khutbah Masjid Nurusaadah, Desa Lataling, Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, berusia 109 tahun kembali digunakan.

Sahrul (42), khatib Masjid Nurusaadah, di Simeulue, Rabu, mengatakan mimbar tersebut sempat diganti dengan yang lain karena tidak bisa digunakan akibat lapuk termakan usia.

Namun, kata Sahrul, pada Ramadhan 1443 Hijriah ini, mimbar khutbah yang dibuat pada 1913 kembali digunakan setelah mendapat perbaikan.

"Mimbar tua ini sempat rusak berat, dan diganti dengan mimbar baru. Namun, saat ini kembali digunakan setelah masyarakat dibantu pemerintah desa memperbaikinya," kata Sahrul.

Menurut Sahrul, mimbar berusia lebih dari seabad itu sederhana berbentuk empat persegi dan memiliki kubah kecil bermotif susun sirih.

Mimbar tersebut terbuat dari kayu pilihan yang ada di desa itu. Meski beberapa bagian telah mendapat perbaikan, namun tiang utama yang menjadi penyangga mimbar masih yang aslinya.

Mimbar ini telah banyak mengalami perubahan dari aslinya, beberapa bagian telah diganti. Namun untuk tiang utama masih asli, kata Sahrul.

"Kami akan terus jaga mimbar tersebut. Sebab, mimbar tua itu memiliki nilai sejarah panjang dalam syiar Islam di Pulau Simeulue," pungkas Sahrul.
 

Pewarta: Ade Irwansah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022