Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan bahwa peringatan Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan 1443 Hijriah menjadi momentum bagi umat Islam untuk kembali mendekatkan diri sekaligus memahami secara utuh isi Al Quran.

"Peringatan Nuzulul Quran ini harus menjadi momentum untuk memotivasi umat Islam agar kembali membaca, menelaah dan memahami kandungan Al Quran," kata Nova dalam sambutan yang disampaikan Kepala Dinas Syariat Islam Alidar saat peringatan Nuzulul Quran di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Senin.

Karena, lanjut dia, Al Quran tidak hanya berisi sejarah atau aturan hukum dan moral, melainkan juga terdapat kajian ilmiah, isyarat alam dan ilmu pengetahuan modern, sehingga Al Quran harus difungsikan sebagai pedoman dalam menata kehidupan yang lebih baik.

Dalam dua tahun terakhir ini, peringatan Nuzulul Quran di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh berlangsung sederhana, tanpa adanya kenduri besar seperti tahun-tahun sebelumnya. Meskipun kondisi kasus pandemi COVID-19 di Aceh sudah semakin melandai.

Peringatan kali ini mengangkat tema Peringatan Nuzulul Quran Sebagai Momentum Implementasi Nilai-Nilai Al Quran Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia. Acara berlangsung usai shalat Isya dan dilanjutkan ceramah oleh Dosen Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr Amirul Hadi MA Ph D.

Nova mengatakan ayat pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah ayat yang mengandung perintah langsung untuk membaca yaitu Iqra. Ayat ini tidak tidak selalu harus diartikan membaca, tetapi juga memiliki makna meneliti, melihat tanda tanda alam dan menelaah baik teks tertulis maupun tidak tertulis. 

"Hal ini menunjukkan bahwa Al Quran mengajak manusia untuk berpikir cerdas dengan selalu membaca," katanya.

Manifestasi makna umum tersebut telah menjadikan Al Quran sebagai petunjuk dan jalan hidayah bagi umat manusia, tentu Al Quran sangat relevan bagi kehidupan manusia di setiap masa.

Dalam Al Quran, kata dia, banyak terkandung nilai dan gagasan universal yang sangat sesuai dengan setiap zaman dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia. Salah satunya yang diajarkan Al Quran adalah manusia harus punya kemampuan membaca dan menulis untuk kemajuan sebuah peradaban yang sejalan dengan jati diri manusia. 

"Ini tercermin bahwa ayat yang pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Rasullullah SAW adalah perintah membaca. Dan perintah membaca tentunya harus difahami juga dengan seruan untuk menulis," katanya.

Oleh karena itu, Pemerintah Aceh sampai terus berupaya memprioritaskan program Aceh Carong atau Aceh Pintar ke arah gerakan literasi dan pendidikan berkarakter Islami. Program ini diharapkan dapat berjalan dengan baik dan menjadi program berkelanjutan sehingga akan lahir generasi Aceh yang mempunyai akhlak mulia, bermartabat dan berdaya saing tinggi.

Pemerintah Aceh, kata dia, akan terus mengalokasikan dana untuk kemajuan pendidikan Aceh seperti program beasiswa, penyediaan buku bacaan dan yang terpenting tetap mensinergikan program Aceh Carong agar tetap punya relevansi dengan pendidikan berkarakter Islami dan gerakan literasi yang sedang digalakkan Pemerintah Pusat. 

"Sehingga akan memantik minat baca dan budaya tulis masyarakat Aceh karena ilmu pengetahuan hanya akan dapat digali dan dikembangkan melalui membaca dan menulis," katanya.

Gubernur mengajak semua umat Islam untuk terus menumbuhkan minat baca karena membaca merupakan sesuatu yang paling berharga yang pernah diberikan kepada manusia sehingga nilai dan gagasan universal yang diajarkan Al Quran ini benar-benar menjadi petunjuk dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022