Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Puluhan perempuan di Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan, mengikuti pelatihan merajut tas dan dempot menggunakan bahan baku tali kur dan polly dalam rangka menambah usaha keluarga.

Kepala Desa Tampang, Kecamatan Samadua, Drs Masrur D di Tapaktuan, Selasa mengatakan, pelatihan yang berlangsung 10 hari itu mendatangkan instruktur dari Usaha Kecil Menengah (UKM) Yellsaints yang dipimpinan Yelli Sustarina SKep.

Masrur mengatakan, pelatihan tersebut merupakan bagian dari program kerja desa setempat untuk memberdayaan kaum perempuan dengan menggunakan sumber anggaran dari dana desa tahun 2015.

Selain pelatihan merajut tas dan dompet, Desa Tampang, Samadua, juga telah sukses menggelar pelatihan pembuatan kue pala dengan menggunakan bahan baku limbah kulit pala, sehingga kulit pala yang sebelumnya tidak bernilai itu, menjadi produk unggulan khas Aceh Selatan sehingga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

"Dari jumlah keseluruhan dana desa yang dikucurkan Pemerintah Pusat untuk Desa Tampang, selain kami alokasikan untuk kegiatan proyek fisik, secara khusus juga kami alokasikan untuk kegiatan pemberdayaan perempuan melalui pelatihan pembuatan kue pala dan merajut tas dan dompet menjadi barang jadi yang bernilai jual," katanya.

Dengan pelatihan tersebut, diharapkan kepada peserta agar mampu membuka wawasan berfikir mereka, dengan cara ilmu pengetahuan yang telah didapat selama pelatihan, dapat diimplementasikan di lapangan melalui pengolahan hasil kerajinan tangan, sehingga mampu meningkatkan perekonomian keluarga, katanya.

Menurut Masrur, produk kue pala yang dihasilkan perempuan Desa Tampang, telah dipromosikan di Stand Kecamatan Samadua dan Stand Dinas Kesehatan pada ajang pameran seni dan budaya dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Kabupaten Aceh Selatan akhir Desember 2015.

"Melalui ajang promosi itu, produk kue pala hasil olahan perempuan Desa Tampang, telah dikenal oleh masyarakat luas. Buktinya, keberadaan produk kue pala Desa Tampang, telah menjadi incaran baik konsumen lokal maupun dari luar daerah, karena kue ini memiliki ciri khas rasa tersendiri yang berbeda dengan produk kue pala lainnya di Aceh Selatan," sebutnya.

Untuk tahun 2016 ini, selain kegiatan pelatihan, juga direncanakan digulirkan program pembentukan koperasi.

"Program usaha koperasi sedang kami pikirkan, apakah melalui pembukaan usaha perdagangan sembako atau lainnya. Sebab Desa Tampang yang berlokasi di pinggir wilayah pesisir laut, hanya strategis menyediakan usaha jasa," katanya.

Pewarta: Pewarta : Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016