Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menargetkan program peremajaan kelapa sawit rakyat seluas 2.000 hektare pada 2022 karena tanaman sebelumnya sudah tidak produktif lagi.
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Aceh Utara Lilis Indriansyah di Lhokseumawe, Selasa, mengatakan pihak sudah menandatangani perjanjian kinerja dengan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian untuk merealisasikan target 2.000 hektare peremajaan sawit.
"Sejak program peremajaan sawit diluncurkan, di Kabupaten Aceh Utara telah direalisasikan seluas 3.200 hektare dari total 8.682,5 hektare," kata Lilis Indriansyah.
Lilis Indriansyah mengatakan peremajaan tanaman sawit dilakukan dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan mempertahankan posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit di dunia.
Adapun sasaran program tersebut, kata Lilis Indriansyah, yakni meremajakan tanaman kelapa sawit milik masyarakat yang berusia lebih dari 25 tahun serta produktivitasnya kurang dari 10 ton per hektare dalam setahun.
"Kami optimis target tersebut tercapai, mengingat antusias masyarakat mengikuti program peremajaan sawit sangat tinggi. Hingga saat ini, sebanyak 800 hektare lahan diajukan kelompok tani untuk peremajaan," kata Lilis Indriansyah.
Lilis Indriansyah mengatakan peremajaan tanaman kelapa sawit ini adalah program hibah untuk para petani dengan bantuan per hektarenya mencapai Rp25 juta.
Setiap kelompok harus mengusulkan minimal 50 hektare dan setiap petani dalam kelompok tersebut tidak dibolehkan mengusulkan lebih dari empat hektare, kata Lilis Indriansyah.
"Program ini membantu petani karena untuk meremajakan tanaman sawit membutuhkan biaya besar. Kami kita terus menyosialisasikan kepada petani agar dapat memanfaatkan program tersebut," kata Lilis Indriansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Aceh Utara Lilis Indriansyah di Lhokseumawe, Selasa, mengatakan pihak sudah menandatangani perjanjian kinerja dengan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian untuk merealisasikan target 2.000 hektare peremajaan sawit.
"Sejak program peremajaan sawit diluncurkan, di Kabupaten Aceh Utara telah direalisasikan seluas 3.200 hektare dari total 8.682,5 hektare," kata Lilis Indriansyah.
Lilis Indriansyah mengatakan peremajaan tanaman sawit dilakukan dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan mempertahankan posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit di dunia.
Adapun sasaran program tersebut, kata Lilis Indriansyah, yakni meremajakan tanaman kelapa sawit milik masyarakat yang berusia lebih dari 25 tahun serta produktivitasnya kurang dari 10 ton per hektare dalam setahun.
"Kami optimis target tersebut tercapai, mengingat antusias masyarakat mengikuti program peremajaan sawit sangat tinggi. Hingga saat ini, sebanyak 800 hektare lahan diajukan kelompok tani untuk peremajaan," kata Lilis Indriansyah.
Lilis Indriansyah mengatakan peremajaan tanaman kelapa sawit ini adalah program hibah untuk para petani dengan bantuan per hektarenya mencapai Rp25 juta.
Setiap kelompok harus mengusulkan minimal 50 hektare dan setiap petani dalam kelompok tersebut tidak dibolehkan mengusulkan lebih dari empat hektare, kata Lilis Indriansyah.
"Program ini membantu petani karena untuk meremajakan tanaman sawit membutuhkan biaya besar. Kami kita terus menyosialisasikan kepada petani agar dapat memanfaatkan program tersebut," kata Lilis Indriansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022