Bupati Aceh Barat Daya,  Akmal Ibrahim menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat atas segala salah dan khilat selama menjadi kepala daerah berjuluk "bumoe breuh sigupai, " itu. 

"Kepada seluruh tokoh dan masyarakat, saya mohon pamit, sekaligus meminta maaf atas segala salah dan khilaf selama saya memimpin," katanya di sela-sela acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Kabupaten Abdya  di Blangpidie,  Selasa. 

Akmal menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Abdya menyusul berakhirnya masa jabatan bupati dan wakil bupati  pada tanggal 14 Agustus 2022. 

"Kalau ada capaian yang kami perbuat, tapi masih banyak harapan masyarakat yang belum terwujud. Kepada Allah SWT kami mohon ampun dan kepada masyarakat kami mohon maaf,” tambah Bupati Akmal yang dalam acara itu didampingi Istri, Ny Ida Agustina.

Setelah berakhir masa tugas sebagai bupati yang sudah dijabat dua periode (2007-2012 dan 2017-2022), Akmal Ibrahim memastikan bahwa sudah cukup berkarir. Namun, Akmal mengaku akan tetap untuk menetap di Blangpidie.

“Setelah berakhir masa tugas, saya pastikan cukup sampai di sini. Saya tidak punya niat lagi kemana-mana, cukup sampai di sini,” ungkapnya.

Akmal mengatakan segera kembali satu shaf bersama masyarakat, fokus dalam kegiatan ibadah dan membantu kegiatan/bisnis anak-anak.

Akmal yang dinilai sukses membangun sektor pertanian dan perkebunan di Abdya, pada kesempatan itu memastikan dirinya bersama keluarga tidak akan pindah dari Abdya setelah tidak lagi menjabat Bupati.

“Saya tetap di sini (tinggal di Abdya), tidak ke mana-mana setelah ini,” katanya.

Bahkan dipenghujung jabatan sebagai Bupati Akmal Ibrahim akan mengundang sejumlah figur yang belakangan ini disebut-sebut maju sebagai Calon Bupati Abdya ke depan dengan menyebut beberapa nama tokoh yang hadir dalam acara tersebut.

“Saya segera undang sejumlah tokoh yang disebut-sebagai calon, seperti Bapak Safaruddin (Wakil Ketua DPR Aceh)  dan Bapak Said Syamsul Bahri untuk berdiskusi tentang apa yang bisa diperbuat ke depan,” kata Akmal.

Forum diskusi dengan bakal calon Bupati Abdya yang segera digelar itu dinamakan ‘Abdya Berwasiat’. Melalui forum ini akan didiskusikan tentang apa saja yang bisa diperbuat untuk kemajuan Abdya ke depan.

Pada kesempatan itu, Akmal menjelaskan, beberapa hal yang dinilai sudah baik. Seperti pembinaan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat. “Mudah-mudah ke depan menjadi kalian (ASN) semakin baik lagi,” katanya.

Capaian bidang keuangan, Bupati Akmal menyampaikan terima kasih kepada DPRK setempat karena Abdya mampu meraih penilaian WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK lima tahun terakhir secara berturut-turut.

Dia mengakui bahwa perbedaan tetap ada, namun dinilai masih dalam batas sangat wajar. 

“Suara perbedaan harus ada, tapi tidak menghambat kegiatan,” katanya.

Malahan Akmal menilai, hal seperti itu merupakan modal awal yang bagus. Sebab untuk memperbaiki kekurangan perlu kecerdasan dan keseriusan.

Di sisi politik juga dinilai sangat bagus dikarenakan pola pikir nasyarakat Abdya semakin dewasa. 

“Selama lima tahun terakhir suasana relatif aman, dan ini potensi besar. Saya akui berbeda jauh dengan suasana ketika saya dipercaya menjabat bupati periode pertama (2007-2012),” ungkap Akmal.

Pada peringat HUT Abdya juga tampil sejumlah siswa SMA Negeri 1 Blangpidie membawakan hymne Abdya.

Adapun prosesi peringatan hari bersejarah bagi 153.967 jiwa warga Abdya itu, digelar di halaman kantor Bupati setempat di Bukit Hijau, Gampong Keude Paya, Kecamatan Blangpidie.

Akmal Ibrahim menyebutkan Kabupaten Abdya dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tanggal 10 April 2002. Abdya merupakan kabupaten pemekaran dari kabupaten induk Aceh Selatan.

"Hari jadi ke 20 Kabupaten Abdya sebenarnya jatuh pada April 2022. Berkenaan bulan Ramadhan, upacara peringatan diundur untuk dilaksanakan tanggal 10 Mei, hari ini," katanya

Seluruh undangan, baik pejabat sipil dan militer serta pimpinan organisasi yang hadir dalam acara tersebut memakai pakaian kebesaran adat Aceh, sehingga menambah semarak suasana.

Acara dimulai sekitar pukul 9.30 Wib, Bupati Akmal Ibrahim SH bertindak selaku inspektur upacara. Sedangkan Danramil Kuala Batee, Kapten Inf Mohd Arifin dipercaya sebagai Komandan Upacara, sementara Kasat Pol PP dan WH, Hamdi sebagai Perwira Upacara.

Pewarta: Suprian

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022